Sabtu, 30 Juni 2012

Bagaimana seandainya jika saya tidak pernah mandi??

Pikiran pertama yang muncul ketika mendengar pertanyaan seperti ini adalah kata – kata kotor. Hasil yang di dapat karena tidak pernah mandi salah satunya adalah baud an menyebabkan mulai berkurangnya undangan dari teman atau anggota keluarga. Akibat yang lebih serius adalah terganggunya kesehatan. Mari kita bayangkan apa yang terjadi jika kamu memutuskan untuk tidak mandi..
·         Badanmu akan menjadi berbau
·         Kulit dan rambut akan semakin kotor dan kotor
·         Kemungkinan terkena infeksi terbuka lebar
·         Kamu akan banyak menggaruk sehingga memperbesar infeksi
Pertimbangan juga seberapa banyak kotoran yang menempel di tubuh jika kamu tidak pernah mandi. Rata – rata tuubuh manusia tertutup oleh 20 kaki persegi (2m2) kulit yang mempunyai sekitar2,6 juta kelenjar keringat kulitmu terdiri atas ribuan rambut – rambut kecil. Dari data itu kamu bias membayangkan berapa banyak kotoran yang menempel di kulit dan rambut seluas itu.
                Kamu selalu berkeringat meskipun kamu tidak memperhatikannya. Ada 2 jenis kelenjar keringat diseluruh tubuh, yaitu ekrin dan apokrin. Keringat dari kelenjar apokrin terdiri atas protein dan asam lemak yang menyebabkan lengket dan member warna kuning. Itulah sebabnya mengapa di pakaian di bagian bawah ketiak berwarna kuning. Sesungguhnya, keringat tidak bau. Lalu mengapa orang yang berkeringat banyak selalu bau???? Jawabannya adalah bakteri dikulit dan rambut memetabolisme protein dan asam lemak sehingga akan memnimbulkan bau yang sangat tidak enak.
                Rata – rata satu orang berkeringat sebanyak 1 sampai 3 liter per jam, tergantung pada iklim setempat. Misalnya, kamu berkeringat sebanyak 3 liter per jam, kulit dan rambut di seluruh tubuhmu lengket karena berkeringat, dan itu mungkin saja membawa lebih banyak kotoran dari pada biasanya. Lalu, bagaimana dengan kuman dan mikroorganisme yang biasanya juga melekat dikulit?? Di sebagian besar tempat, bakteri, jamur dan klamir/kapang tidak berbahaya selagi mereka tinggal dipermukaan kulit. Akan tetapi, bagaimana jika benda – benda itu amsuk kealiran darah?? Tentu akan lain lagi ceritanya.
                Ada beberapa hak yang membuat seseorang menjadi gatal –gatal. Kita tahu siapapun bias terkena kutu, kuman, atau cacing gelang. Memang secara normal, hal ini bukanlah masalah besar. Carilah obat gatal, dan kamu pun akan sembuh. Akan tetapi. Jika kamu sama sekali tidak mandi dan terlanjur gatal – gatal, maka dapat mebuatmu bingung karena pasti banyak parutan dikulitmu akibat garukan. Kamu mungkin juga bias terluka akibat garukan yang terlalu kerasyang menyebabkan permukaan kulit mengelupas. Bakteri yang cukup berbahaya akan melekat diseluruh tubuhmu yang kotor – misalnya staphylococcus. Jika bakteri itu memasuki daerah aliran darah akibat luka hasil garukan, situasinya bias menjadi fatal. Walaupun kemungkinannya kecil.
                Kesampingkanlah kemungkinan diatas karena bau menyengat membuatmu bergegas ingin mandi. Tentu saja kegiatan ini harus menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari – hari..
                Semoga artikel ini bermanfaat. Peasn dari saya “ jangan malas mandi ya ^^v”
                Source : Brain, Marshall. 2003. Bagaimana Seandainya. Bandung: Pakar Raya

Jumat, 29 Juni 2012

MV Teaser super junior - sexy free and single


Beberapa hari yang lalu foto teaser 6JIB eunhyuk, donghae, leeteuk, ryeowook, yesung, shindong, sungmin, kangin, kyuhyun dan siwon rilis. pas udah liat foto - foto teasernya aku jadi penasaran banget sama MV sexy free and single. Akhirnya rasa penasaranku terjawab sudah waktu nonton MV teasernya, yah waIaupun baru MV teaserrnya aja, ini dia nih MV Teaser Sexy Free and single… ( jadi ga sabar pengen liat yang versi full MV hehehe..)


 


Kamis, 28 Juni 2012

Cerpen - Love in Harmonica

 Hujan baru saja reda, meninggalkan goresan beraneka warna di langit bak sebuah lukisan abstrak yang di sebut pelangi.pelangi yang begitu indah, seindah warna yang ditorehkan membuat langit bagaikan kanvas yang diciptakan oleh sang pencipta..
Terkadang aku merasa iri dengan langit , mengapa langit setelah turun hujan akan muncul pelangi yang indah. aku mengartikannya, mengapa setelah langit menangis akan datang kebahagiaan… mengapa itu semua berbanding terbalik dengan kehidupan ku saat ini,,
Aku mengamati sebuah foto berbingkai perak. Di dalam foto tersebut tampak tiga orang remaja berseragam putih abu tengah tersenyum bahagia. Di foto itu seorang cowok yang sangat kusayangi tengah merangkul kedua cewek yang berdiri disamping kiri dan kanannya. Salah satunya adalah aku yang berdiri di samping kanan si cowok.. namun kehangatan yang terlihat dalam foto itu kini hanyalah sebatas kenangan yang terkubur dalam pikiran dan hati kami masing-masing.
Persahabatan yang awalnya sarat dengan canda,tawa, dan kebahagiaan. Kini, berbanding terbalik dengan sebelumnya. Persahabatan kami kini tak sehangat dulu lagi. Tak ada lagi senyuman jika kami bertemu, tak ada lagi keakraban di antara kami. Itu semua karena adanya persaingan diantara kami yang membuat semuanya menjadi berubah..
Berawal saat desember tahun lalu. Persahabatan yang sudah kami jalin selama kurang lebih 2 tahun. Membuat kami bertiga saling mengenal satu sama lain, seiring dengan berjalannya waktu, timbul benih-benih cinta diantara kami.. yah aku dan lisa, sahabatku. Sama- sama merasa tertarik dengan Aldi.satu-satunya pria di antara kami bertiga.. saat itu aku memang menaruh hati pada aldi. Aku yang awalnya selalu menulis tentang perasaan ku pada aldi di sebuah buku harian kecil, tanpa sengaja terbaca oleh lisa. Dan semenjak saat itu, perasaan ku pada aldi bukan lagi menjadi rahasiaku sendiri, melainkan rahasia kami berdua.
Berkat dorongan lisa, aku semakin yakin untuk menyatakan perasaan ku pada Aldi. “ayo, lebih baik utarakan saja perasaan mu pada Aldi, semakin cepat akan semakin baik.. jangan sampai ada seseorang yang mendahului mu”, begitulah ucapan lisa tiap kali ia menyemangatiku.
Hari demi hari berlalu, itu berarti tanggal 31 desember semakin dekat. Yeah, ditanggal 31 desenber nanti tepatnya saat malam pergantian tahun, aku akan mengutarakan perasaan ku pada Aldi..
Hari yang aku tunggu akhirnya tiba. Nuansa tahun baru semakin kental dengan adanya aksesori-aksesori seputar perayaan tahun baru yang dijual hampir disetiap kios pinggir jalan..
Sepulang sekolah aku sengaja memilih pulang secara terpisah dari kedua sahabatku. Karena aku ingin mengunjungi sebuah toko yang ada di salah satu pusat perbelanjaan..
Mata ku tertuju pada sebuah harmonika berwarna keemasan yang di pajang di etalase. Aku langsung memasuki toko yang menjual beraneka ragam alat musik itu. Aldi memang sangat menyukai alat musik harmonika. Karena setiap kali mendengar alunan suara dari harmonika,Aldi selalu mengatakan bahwa ia akan merasa tenang. Dan itu terbukti ketika Aldi memainkannya untuk aku dan lisa, aku juga merasa tenang setiap mendengar nada yang mengalun dari alat musik tersebut.
Aku membelikan harmonika ini khusus untuk Aldi, semoga saja dengan harmonika ini aldi bisa memainkannya untuk ku, lalu, aku menyuruh sang pramuniaga untuk membungkus harmonika ini pada sebuah kotak berwarna pastel yang dihiasi pita cantik berwarna cokleat.
malamnya, begitu memasuki detik-detik pergantian tahun. Aku semakin gusar. Pasalnya, sebentar lagi aku akan menyatakan perasaanku. Entah apa jawaban yang akan aku terima nanti, aku tidak memikirkan itu. Yang terpenting aku harus menyatakan perasaan ini. Karena perasaan ini akan semakin sesak jika aku terus-terus memendamnya.
Aku memasuki restoran dimana aku akan menemui seseorang sebagai ujung dari penantianku selama ini..di restoran inilah aku membuat janji dengan Aldi tadi siang saat di sekolah.. dan benar adanya, Aldi benar- benar datang dan menepati janjiku untuk menemuiku di restoran ini. Aku kira dia tidak akan datang karena menganggap ajakan ku sebagai gurauan.
Saat hendak melangkahkan kaki menuju meja tempat Aldi duduk. Langkahku tertahan begitu melihat sosok lain yang tidak asing lagi bagiku. Aku memastikan penglihatan ku benar atau tidak,ternyata benar dia adalah Lisa. Mengapa Lisa bersama Aldi? Bukankah seharusnya hanya ada aku dan Aldi saja disini?
“lalu bagaimana dengan Rina?”
“itu urusan belakangan, yang terpenting kita jaga hubungan kita ini sebaik- baiknya,” kemudian Aldi mengecup punggung tangan Lisa.
Prakkk…kotak berisi harmonika yang kubawa untuk Aldi terjatuh dari tangan ku..
Percakapan yang aku dengar ini membuatku seakan diselimuti kebekuan, dan apa yang aku lihat barusan, saat Aldi mengecup tangan Lisa dengan penuh perasaan membuatku seolah terjatuh kedalam jurang yang penuh dengan duri- duri tajam. Duri yang dengan ganasnya mencabik-cabik hatiku.. mataku mulai memanas, siap untuk meneteskan buliran air mata yang sarat dengan kekecewaan. Namun, sebisa mungkin ku tahan agar tidak keluar.
Bersamaan dengan itu, Lisa dan Aldi menoleh ke arahku. Tampaknya mereka gelagapan begitu menyadari kehadiran ku..
“kalian….” Ucap ku lirih, berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan air mata, namun usahaku sia-sia, air mataku dengan sukses mengalir deras.
Hatiku sesak melihat kedua sahabatku yang tega menghianatiku. Terutama Lisa, ia bermuka dua. Seolah tampak ingin membantuku, namun nyatanya ia malah menusukku dari belakang.aku segera mengambil Harmonika yang tidak sengaja aku jatuhkan tadi, kemudian berlari meninggalkan restoran…
Tanpa sepengetahuanku, Aldi mengejarku. Dan ia berhasil meraih lenganku saat aku berada diparkiran resto dan menarik tubuhku kedalam pelukannya. “jangan menangis, aku tidak tega melihat mu menangis. Semua yang kamu lihat tidak seperti yang kamu duga, aku bisa jelaskan”, ucap Aldi. Tapi hal ini malah membuat ku semakin muak. Aku melepasakan tubuhku dari pelukan Aldi, dan sebuah tamparan aku daratkan tepat dipipinya. PLAAAKKK…..
“jangan pernah temui aku lagi, kalian berdua sama saja..!! kalian bukan lagi sahabatku!”saat aku mengucapkan kalimat yang terakhir, seperti ada sesuatu yang mengganjal, namun kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutku.
Aldi terdiam begitu mendengar ucapanku. Rahangnya mengeras tampak berusaha menahan emosi.
Kemudian Lisa datang dengan raut wajah penuh penyesalan. Aku yang masih emosi mendekati Lisa..
“aku kira kamu adalah sahabat yang baik, sahabat yang akan mendukung sahabatnya sendiri, tapi ternyata itu semua salah, kamu tidak pantas disebut sebagai sahabat,, sahabat macam apa yang tega menusuk sahabatnya sendiri dari belakang.” Ketika aku ingin menampar Lisa, gerakan ku tertahan. Rasanya berat untuk melakukan itu. Dan sepertinya, lisa siap menerima apa yang akan aku lakukan. Karena matanya sudah terpejam rapat. Aku melangkah mundur menjauhi Lisa. Karena tak ada reaksi apa-apa Lisa membuka matanya. Lisa menangis sambil berkata “maafkan aku,”. Namun, aku tetap menjauh dan berbalik meninggalkan Aldi dan Lisa. Aku bisa mendengar Lisa memanggil- manggil namaku, namun, aku mengacuhkan panggilan itu..
Akhir bulan desember yang suram.. tepat saat itu juga, kembang api memenuhi langit malam yang awalnya mendung dengan berbagai macam warna, dan suara tiupan terompet bergema dimana-mana.. pertanda telah memasuki awal tahun.. Namun itu semua tidak sejalan dengan suasana hati ku…. Di akhir tahun yang seharusnya aku rayakan dengan pesta bersama dua sahabatku, kini harus tergantikan dengan kenyataan pahit yang baru saja ku terima.
**************
Kejadian itu masih teringat jelas di dalam memori kepalaku. Kendati semuanya sudah terjadi hampir 4 bulan yang lalu.
Ku letakan kembali foto itu ke posisi semula. Sekilas,terbesit di pikiranku bagaimana kabar mereka sekarang. Sejak akhir desember lalu, kami benar-benar putus kontak. Apalagi, kami berbeda kelas. Selain itu, kami juga saling menjaga jarak. Dan itu membuat kami jarang bertemu. Namun, begitu teringat kembali dengan hal yang membuat dadaku sesak, kuputuskan untuk tidak memikirkan  mereka lagi….

Aku sudah terbiasa dengan keadaan dimana aku tidak lagi berkumpul dengan sahabat-sahabatku. Sekarang semuanya terasa sepi dan hampa..yah hidup tanpa sahabat memang lain  rasanya bagiku.. tapi aku tidak bisa mengelak dari kenyataan. Karena, Inilah yang terjadi padaku sekarang.
Aku berjalan ke arah gerbang sekolah. Tiba- tiba ada seseorang yang memanggil namaku.. aku menoleh kearah asal suara. Saat mengetahui siapa yang memanggil ingin rasanya untuk menghindar. tapi disisi lain, enggan untuk beranjak.seketika Kerinduan akan sahabatku muncul menyeruak ke tengah permukaan. Bayangan masa lalu , terekam kembali bagaikan sebuah flim dalam ingatanku, Cerita masa lalu kami yang penuh dengan canda dan tawa.
Aku tersenyum pada Aldi, begitupun Aldi.selama beberapa saat kami terdiam dalam pikiran masing-masing.kemudian Aldi memulai pembicaraan.
“gimana kabar kamu?”
“baik,’’ jawabku bohong.kemudian aku melanjutkan ”kamu sendiri?”
‘’baik juga,” jawab Aldi canggung. “hmm sebenarnya ada hal penting yang ingin aku bicarakan. Tapi, tidak disini. Mmm kamu ada waktu?”
Aku heran hal apa itu? Apa sesuatu yang menyangkut tentang kejadian empat bulan lalu? Awalnya aku ingin menolak, tapi apa salahnya aku mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh Aldi. Sebagai jawaban setuju akum mengangguk pada Aldi.
Disebuah warung mie ayam dekat sekolah. Aldi memulai pembicaraannya.
“sekarang ini Lisa sedang dirawat dirumah sakit,’’
Seketika bola mataku membesar begitu mendengar pembicaraan Aldi. Lalu, ia melanjutkan.
“ kamu masih ingat kan sama kejadian malam tahun baru lalu? Sebenarnya saat itu Lisa ingin membantumu, dia bercerita banyak tentang perasaan yang selama ini kamu pendam,karena menurutnya kamu terlalu lama mengutarakan perasaanmu. Disisi lain dia harus menahan perasaanya sendiri. Karena,dia juga sama sepertimu.sama-sama menaruh hati padaku. Saat itu aku merasa bimbang. Jujur aku tidak ingin hal ini terjadi pada kita. . beberapa menit sebelum kedatangan mu Lisa menangis dihadapanku. Dia mengatakan kalau dia di diagnosa oleh dokter mengidap penyakit kanker hati stadium 3. Awalnya aku tidak percaya, namun setelah aku ingat-ingat kalau tubuh Lisa memang lemah dan dia selalu opname setidaknya sekali dalam 3 bulan. Aku percaya dengan apa yang dikatakanya.” Aldi terdiam. Lalu ia menarik nafas sebelum melanjutkan kembali pembicaraannya.
“setelah mengetahui semuanya dari Lisa pikiran ku jadi kacau. Aku tidak bisa berfikir jernih. Terus terang aku sangat shock begitu tahu tentang keadaan Lisa yang sebenarnya. Yang aku ingin hanyalah membuat Lisa bahagia dan tersenyum, bukan menangis seperti saat itu. Lalu, aku putuskan untuk mengajak Lisa pacaran. Awalnya Lisa ragu dan sempat menolak. Tapi setelah aku yakinkan bahwa aku juga menyukainya…” Degg.. ternyata Aldi menyukai Lisa, bukan aku. “akhirnya kami putuskan untuk berpacaran. Tapi, sebelum kami memberitahumu, ternyata kamu sudah mengetahuinya lebih dulu. Waktu itu, setelah kamu mengetahui semuanya. Aku dan Lisa mengakhiri hubungan kami, Karena aku dan Lisa merasa tidak enak padamu. Setelah kejadian itu, Lisa berulang kali menelfon mu tapi tidak pernah kamu jawab, setiap Lisa datang kerumahmu, kamu tidak pernah mau menemuinya. Padahal ia hanya ingin menjelaskan yang sebenarnya. Agar salah paham ini tidak terus berlanjut.”
Aku terdiam, sekujur tubuhku terasa beku. Ternyata selama ini aku hanya salah paham. Semua ini terjadi karena keegoisanku yang tidak pernah mau mendengar penjelasan baik itu dari Lisa ataupun Aldi. Sekarang,benteng pertahananku runtuh seketika. Semua rasa benci,kesal, ketidak perdulian akan sahabatku seakan terbenam kedasar jurang.
“Rin,, “ aldi memanggil namaku saat mengetahui aku terdiam.. “Lisa, mmm…sudah dua minggu ini  koma di rumah sakit..”
JEDDERRR…. Petir seakan menyambar di dalam kepalaku. Benarkah yang di katakan Aldi barusan.Lisa koma? Kenapa aku tidak pernah tau kalau Lisa mengidap penyakit kanker hati. Sahabat macam apa aku, seharusnya kata seperti itu yang pantas untuk ku.
Aku terisak, bayangan akan Lisa muncul di benakku. Mengapa aku begitu jahat. Aku menangis dalam kesediahn sekaligus penyesalan.Aldi meminjamkan bahunya sebagai tempat ku bersandar…
*************************
Kulihat tubuh itu terbujur kaku. Selang-selang infus menempel di setiap tubuhnya. Lisa yang kulihat sekarang berbeda dengan beberapa bulan lalu. Apakah Lisa mengetahui kehadiran ku saat ini??
Aku duduk disamping tempat tidurnya. Jemarinya yang lentik tak bergerak sama sekali. Tak ada tanda-tanda kalau ia akan bangun dari ‘tidur’nya. Air mataku kembali mengalir. Tak kuasa aku melihat ini semua. Lisa harus mengalami penderitaan yang jauh lebih berat dariku.
Aldi menepuk bahuku dari belakang. Ia juga sama sedihnya dengan ku. Aldi memberiku sebuah kepingan CD dan sepucuk surat. “sebelum lisa koma,lisa menitipkan ku ini untuk di berikan padamu.”
***************************
Hai Rin. Gimana kabar kamu sekarang? Rin, aku mau minta maaf atas kejadian yang waktu itu.Aku tahu kamu masih marah sama aku. Dan sepertinya kamu nggak akan bisa maafin aku, karena aku tahu gimana sakitnya kalau aku ada diposisi yang sama denganmu. Sebelumnya maaf, karena aku cuma bisa lewat surat. Sebenarnya aku ingin bicara langsung dihadapan mu. Tapi karena kondisiku yang tidak memungkinkan. Kuputuskan lewat surat saja.. Rin, jujur aku senang bisa punya sahabat seperti kamu. Masa-masa SMA-ku di isi dengan canda tawa dan kehangatan kita bertiga. Walaupun, terkadang ada hambatan yang menguji persahabatan kita. Tapi sampai kapanpun hal-hal yang seperti itu tidak akan pernah aku lupakan. Aku tidak tahu kamu membaca suratku ini, entah ketika aku masih ada di dunia ini atau tidak. Tapi yang pasti. Aku minta maaf atas kesalahan yang pernah aku lakukan. Dan, aku rela kalau kamu bersama  Aldi dan aku juga berbahagia kalau kamu bersamanya J..  karena yang aku mau hanyalah kebahagiaan kedua sahabatku…
Salam sayang
Lisa…….

kemudian aku memutar CD yang di berikan oleh Aldi tadi. Di dalam video tersebut tampak Lisa dengan baju seragam rumah sakit tengah tersenyum manis menghadap kamera. Walau wajahnya terlihat kurusan dan pucat, ia berusaha untuk tetap tampil ceria. Mataku tertuju pada sebuah boneka beruang yang dipeluk Lisa. Aku ingat, boneka itu adalah kado pemberianku saat Lisa berulang tahun yang ke enam belas. Boneka itu sepertinya sangat dijaga oleh pemiliknya. Itu terlihat dari kondisi boneka yang masih terawat dengan baik.
“hai Rina,, kamu sudah baca suratku kan? Kamu jangan kaget melihat Video aku. Yah, seperti inilah aku sekarang. Sejak februari lalu, aku menjadi pasien tetap di rumah sakit ini. Maaf kalau aku nggak pernah cerita soal ini ke kamu.” Lisa tersenyum ketir.
“oh ya kamu masih ingatkan sama Boneka ini? Boneka ini selalu menemaniku setiap tidur. Jujur Rin, aku kangen sekali sama kamu. Kapan aku bisa ketemu dengan mu lagi? Kapan kita bisa berebut artis idola seperti dulu lagi? Kapan kita bisa saling tukaran novel seperti dulu lagi? Aku kangen masa-masa itu.” Dalam Video itu Lisa hampir menangis, lalu ia segera tersenyum agar tangisnya tidak pecah. Tanpa sadar aku pun ikut menangis, aku tidak bisa menahan air mata yang sudah membendung dikelopak mataku.  Video itu langsung aku matikan karena aku sudah tidak sanggup lagi melihatnya..
Dalam keremangan cahaya lampu kamar, aku menangis dalam diam. Di kamarku inilah aku menumpahkan tangisku dalam bentuk kerinduan akan Lisa. Ingin rasanya aku pergi mengunjungi Lisa di ruang inapnya.namun, karena hari sudah begitu larut, ku urungkan niatku.
************************************************
Untuk yang kedua kalinya, aku menatap wajah itu. Wajah dengan mata yang tertutup rapat. Mungkin saat ini Lisa tengah berada diambang batas antara dunia nyata dan dunia lain yang belum pernah terjamah oleh manusia sepertiku.
Aku berdiri disamping tempat tidurnya. Disebelahku ada Aldi dan kedua orang tua Lisa serta kakaknya.
Ku genggam jemari Lisa dengan erat, “sa, aku sudah maafin  kamu, aku juga minta maaf  karena sikapku waktu itu. Sebenarnya, sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi sahabat aku. Maaf kalau dulu aku berkata yang tidak sepantasnya.. aku sayang kamu. Kamu sahabat terbaik aku. Lisa, Rina, Aldi adalah BFF..” setelah mengatakan itu. Jemari Lisa lemas seakan tak bernyawa bersamaan dengan bunyi alat pendeteksi jantung yang menjerit seakan memberitahu kami bahwa roh Lisa sudah tidak berada di dunia ini lagi.
TIIIIIIIIIITTTTTTT…… semua yang kulihat seolah tak berwarna. Hanya ada warna hitam dan putih dan apa yang kulihat seperti bergerak dalam keadaan slow motion. Suara tangisan orang-orang di sekitarku tak dapat ku dengar. Aku terdiam ditempatku berdiri. ‘ Sesuatu’ yang sangat berharga telah hilang dariku. ‘Sesuatu’ itu direnggut oleh-Nya persis di depan mataku.
Lisa telah pergi meninggalkan kami. Walaupun begitu, tampaknya ia bahagia. Karena ia seolah telah melepaskan beban yang selama ini ia bawa. Lisa pergi dengan tenang. Ia seperti menunggu kehadiranku dan ia ingin ‘dilepas’ saat kedua sahabatnya beradadi dekatnya, Menghantarkan kepergiannya ke suatu tempat yanng damai.
************************************
Pusara itu mengingatkanku pada seseorang. Dibatu nisannya terukir sebuah nama yang sangat ku kenal “Monalisa Veronika”. Yah, pemilik nama itu, jika ia masih ada di dunia ini. Mungkin sekarang tengah merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
Ku letakan sebuah harmonika berwarna kuning keemasan di atas pusaranya. Mungkin harmonika ini akan menjadi kado terindah untuknya. Dimana setiap nada yang keluar dari alat musik ini, merupakan cinta kami bertiga yang terjalin atas dasar ketulusan. Usai menaburi berbagai kembang. Aku dan Aldi beranjak dan  meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Lisa, sahabat kami…


**THE END***

Rabu, 27 Juni 2012

Super Junior 6JIB Teaser - Sexy, Free and Single


Rencananya tanggal 01 juli mendatang album 6jib bakal rilis secara online,  ^o^ tapi sayangnya sampe skarang gue blum ada duit buat beli album 6JIB T^T huhuhu *nangis dipundak siwon* tapi gpp deh soalnya yang terpenting buat gue sekarang adalah kuliah.. yep sebagai calon mahasiswi, akhir – akhir ini gue fokus sama urusan cari  universitas.. eh kok gue malah curcol (^o^)> kembali ke topik..
Di foto teaser 6JIB ini gue exicted banget sama teasernya Leeteuk + Yesung. Walaupun sebenarnya bias gue itu siwon. Kenapa gue bilang kaya gitu? Soalnya Leeteuk beda bgt dari teaser yg sebelumnya. Leeteuk kece banget >< dia keliatan jauh lebih muda dari pada umur sebenarnya.. sama juga dengan halnya Yesung.. tu namja unyu* banget kaya anak SMA gitu.hohoho.. orang korea keren ya semakin tua umurnya, wajahnya semakin imut.. oh ya di 6JIB ini kangin comeback.. ayeee \^o^/
Ini dia nih teaser 6JIBnya.. 

 pertama kali liat teasernya eunhyuk, gue rada ga yakin kalo ini si unyuk.. cz beda banget, mungkin karena rambutnya yang panjang kali ya.. ( 21 juni 2012)

teaser kedua setelah eunhyuk, si ikan kece bernama Lee Donghae. waktu gue liat ini teaser, gue nyangkanya ini yeoja ^^v ( 22 juni 2012 )

 huaaa.. ini dia nih teaser yang paling gue demen >< mantap banget... gue suka sama riasan matanya Leeteuk. neomu kyeopta (y)  (23 juni 2012 )

Teaser yang juga dirilis berbarengan sama teasernya Leetuk.. Ryeowook.. hohoho ( 23 juni 2012)

 
teasernya yesung unyu banget >3< gue sukaaaaa..... ( 24 juni 2012 )


wuiihh... shindong cakep.. walaupun pengambilan gambarnya dari samping.. but I like it :) (24 juni 2012)



sungmin dan kangin teaser temanya itu beuty and the beast.. sungmin cantik banget ya kangin juga ganteng.. ( 25 juni 2012 ) 



ini dia nih yang paling gue tunggu.. teaser suami tercinta gue choi siwon rilisnya barengan sama teasernya si epil.. hohoho.. awalnya gue penasaran banget sama teasernya bang siwon.. apakah bakal pamer abs lagi?? gue sih berharap bakal pamer  ABS XD ga taunya teasernya bang siwon tertutup, ga pake buka - bukaan *yadong* :D tapi gue seneng kok sama teasernya bang siwon.. tatapannya itu lo menggoda banget ><.. ( 26 juni 2012 )

wahhh.. teasernya oppadeul keren - keren yah ^^ semoga MV'a juga keren. jadi ga sabar nih pengen nonton MVnya.. :D

FF - Don't say good bye-

Annyeong haseyo.. aku bawa FF nih *angkat kresek* tapi karena saya belum memutuskan judul buat FF ini jadi untuk sementara judulnya adalah "Don't say good bye".. sebenarnya saya kurang mahir buat FF (^o^)> hehehe,, soalnya dari pengalaman - pengalaman saya sebelumnya setiap buat FF ceritanya gak pernah tuntas. maka dari itu saya ngeshare ini FF karena saya tau ni FF mungkin ga bakal lanjut, dari pada kesimpen terus difile saya, mending saya post aja diblog.. XD maaf ya kalo banyak typo terus ceritanya rada ga nyambung namanya juga baru belajar (^o^)> kekeke
~ Happy Reading ~
Title : … ??
Cast : Lee yoon hee a.k.a febby hartesa (author),
Cho Kyuhyun as kim kyuhyun,
Choi siwon as choi siwon
Kim Ryeowook As kyuhyun’s eomma,
Kim jong Woon a.k.a Yesung as kyuhyun’s appa,

Genre : romantic
Rating :  ???
Author : me  a.k.a Han Yoon Hee


[yoon hee’s POV]
Aku berlari di sepanjang lorong. Nafasku terengah berusaha mengejar seorang namja cute yang juga tengah berlari di depanku. Tapi aku tak sanggup untuk mengejarnya karena aku sudah sangat lelah. Aku berhenti berlari, dengan posisi membungkuk aku memegangi perutku sembari mengatur nafas. Belum sempat menata ulang nafasku yang berantakan, tanganku sudah ditarik oleh Kyuhyun, namja yang berlari didepanku tadi..
“dasar babo,, ayo cepat jangan sampai hukuman kita ditambah dengan yang lebih berat,” ujar Kim Kyuhyun.
Dengan posisi tangan menggandeng tanganku, kami berlari disepanjang koridor sekolah yang sudah sepi. Tangan kyuhyun begitu hangat, seperti sosoknya yang juga hangat walaupun terkadang ia agak menyebalkan. Karena kyuhyun juga aku  mendapatkan kembali kepercayaan akan diriku yang sempat hilang dan bisa hidup seperti orang normal lainnya. Sejak kecelakaan mobil 8 tahun yang lalu, aku kehilangan pita suaraku serta kehilangan kedua orangtua dan kakak perempuanku. Semenjak itu, aku tinggal bersama keluarga Kim yang merupakan tetanggaku.. mereka dengan baik hati menganggapku sebagai anak mereka sendiri. Dan kyuhyun sudah ku anggap sebagai Oppa-ku walaupun sebenarnay kami sebaya.
“heiii.. kenapa kau melamun???” Kyuhyun mengibaskan tangannya tepat didepan wajahku. Seketika aku langsung tersadar dari lamunanku. Sepasang manik mata berwarana coklat itu menatapku bingung. Aku menggelengkan kepala lalu tersenyum padanya.
“ya sudah kalau begitu ayo kita lanjutkan larinya” ajaknya lembut.. walaupun awalnya Kyuhyun berbicara dengan nada sedikit membentak tetapi ia bisa berubah menjadi lembut.. itulah yang aku suka dari Kyuhyun, walaupun dari luar ia terlihat keras namun didalamya ia mempunyai hati yang lembut..
Akhirnya kami bisa menyelesaikan hukuman berlari mengelilingi lorong hingga 10x putaran. Terasa sangat berat untuku yang memang kurang suka dengan segala sesuatu yang berbau dengan fisik dan olahraga.
“baiklah kalian sudah menyelesaikannya dengan baik” ujar mr.Park selaku guru Bp disekolah ku. “sekarang kalian boleh pulang” lanjutnya..
Aku dan kyuhyun berjalan keruang kelas untuk menganbil tas kami. “sudah jam 18,11. Apa kau mau makan dulu baru pulang?” tanya kyuhyun.
“terserah kau saja” jawabku dengan bahasa isyarat. Walaupun aku tidak dapat berbicara namun pendengaranku cukup baik..
“baiklah,,, ah kau tunggu disini saja, biar aku yang menganbil tasmu..” sesuai permintaannya aku berdiri didepan kelas menunggu kyuhyun mengambilkan tasku.. tak lama kemudian Kyuhyun keluar dengan membawa tasku dan tasnya sendiri..
#saat pulang sekolah#
seoul memasuki peralihan antara musim gugur dan musin dingin, hal itu membuat udara disini semakin dingin. Aku membenarkan posisi syalku. Kyuhyun yang berjalan disampnigku melirik ke arahku. “hmm. Kau kedinginan?”tanyanya. lalu ia melepaskan jaketnya dan memakaikanya padaku. Awalnya aku menolak, namun kyuhyun tetap bersikeras untuk memakaikan jaketnya padaku.
“hey kau lihat itu? Disana ada rumah makan sup kentang?” Kyuhyun menunjuk kearah rumah makan  yang tak jauh dari tempat kami berdiri sekarang. “kau mau makan disana?”.. sebagai jawabannya aku mengangguk. Dengan semangat Kyuhyun menggandeng tanganku lalu kami melangkah menuju rumah makan sup kentang tersebut..
“Adjuma pesan sup kentang dua porsi ya.” Teriak Kyuhyun pada seorang Adjuma yang sepertinya pemilik rumah makan ini. Dan Adjuma itu tersenyum kearah meja kami.
“wajahmu pucat sekali, kau pasti lelah karna harus menjalani hukuman tadi ya? Kalau begitu aku janji besok dan seterusnya kita tidak akan telat lagi seperti tadi.” Kyuhyun tersenyum, wajahnya semakin tampan tiap kali ia tersenyum.
Aku mengeluarkan sebuah note kecil berwarana biru safir dari dalam tasku. Note itu adalah tempat aku menulis jika aku ingin mengatakan sesuatu.
“terimakasih, karena sudah memperhatikan aku”, tulisku dinote itu, lalu menyerahkanya pada kyuhyun. Kyuhyun membacanya, seulas senyum terukir dibibirnya. “sama-sama, sudah sepantasnya aku memperhatikanmu,karena aku sudah menganggapmu sebagai adik,” kemudian Kyuhyun mengacak-acak rambutku.. “nah,sekarang saatnya kita makan”, ujar Kyuhyun berbarengan dengan datangnya sang Adjuma yang membawakan sup kentang pesanan kami.

            [Kyuhyun’s POV]      
Aku menoleh kebelakang dan melihat Yoon hee menghentikan larinya. yeoja itu terlihat sangat lelah sambil mengatur nafasnya yang tak beraturan. Tentu saja hal ini membuatku ingin mendekatinya.
“dasar babo,, ayo cepat jangan sampai hukuman kita ditambah dengan yang lebih berat,!” ujarku dengan nada sedikit membentak. Sebenarnya aku melakukan ini supaya Yoon hee menjadi lebih semangat, karena aku tau dia sudah sangat lelah. Kemudian aku menarik tangannya agar ia bisa berlari mengikutiku.
Namun baru beberapa langkah, gerakanku tertahan karena Yoon hee kembali berhenti berlari. Aku melihat yeoja itu melamun seperti memikirkan sesuatu, entah apa yang dipikirkannya aku sendiri tidak tahu. Yang jelas raut wajahnya mengisyaratkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya sedih. Segera saja aku mengibaskan tanganku tepat didepan wajahnya, agar Yoon hee tidak keterusan melamun. Akhirnya Yoon hee tersadar dari lamunannya dan itu membuatku tersenyum. Setelah ku perkirakan semuanya baik-baik saja aku kembali mengajak Yoon hee berlari.
Pukul 18.11 kami pulang. Dalam perjalanan pulang aku melihat Yoon hee sibuk membenarkan letak syalnya. “mungkin dia kedinginan”, pikirku. Langsung saja aku melepaskan jaketku dan memakaikannya pada Yoon hee. Setelah memakaikan Yoon hee jaket, mataku tak sengaja mengarah kesebuah rumah makan sup kentang. Dan untungnya Yoon hee mau menerima tawaranku untuk makan disana..
Entah mengapa aku merasakan sesuatu yang membuat dadaku sesak saat Yoon hee menyodorkanku sebuah note kecil. Dalam note tersebut Yoon hee mengatakan bahwa ia berterima kasih atas perhatian yang aku berikan padanya. Sebenarnya aku tidak mau seperti ini, sejak kematian Lee Yoo Rin kakak Yoon hee dalam peristiwa kecelakaan delapan tahun lalu. Bayang-bayang Yoo rin seakan ada dalam diri Yoon Hee. Jujur saja aku sangat terpukul dengan kejadian itu. Sejak kecil aku sudah sangat menyukai yoo rin. Namun yoo rin meninggal saat kecelakaan itu terjadi. Satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan itu hanya Yoon hee, namun, Yoon hee harus kehilangan pita suaranya. Aku bingung, aku bersikap seperti ini pada yoon hee apa karena Yoon hee mirip dengan kakaknya, yoo rin??
***
[ author pov ]
“eomma, appa aku pulang”, teriak kyuhyun,dan dibelakangnya yeoja cantik bermata besar itu hanya tersenyum melihat prilaku kyuhyun. Tak berapa lama, seorang yeoja yang berumur sekitar 30tahunan muncul menyambut kedua remaja yang tidak lain adalah anaknya walau salah satunya sudah di anggap sebagai anak sendiri...
“aigo.. kenapa kalian jam segini baru pulang, kemana saja tadi?” tanya yeoja bernama Ryeowook selaku eomma kyuhyun.
“hmm.. tadi ada pelajaran tambahan disekolah.” Jawab Kyuhyun yang jelas-jelas bohong. Sedangkan Yoon hee hanya terseyum memberi dukungan pada Kyuhyun.
“ne, gwaenchana.. kalau begitu, kalian cepat mandi karena eomma sudah masak makanan lezat spesial untuk malam ini.”
memangnya ada perayaan apa eomma?” kali ini Yoon hee yang bertanya dengan gerakan tangan sebagai bahasa isyarat..
“hari ini proyek yang appa buat di kantornya berjalan dengan sukses,” ryeowook sumringah melirik suaminya Yesung yang sedang menonton televisi diruang tengah.
“waahh kalau begitu chukhae deh,, aku senang mendengarnya,” balas yoon hee dengan bahasa isyarat ia tak kalah gembiranya mendengar kabar tersebut.
Usai mandi.. Yoon hee, Kyuhyun, ryeowook dan yesung berkumpul dalam satu meja makan. Masing-masing dari mereka berdoa dengan khusuk. Setelah selesai berdoa, yesung yang merupakan kepala keluarga sekaligus anggota keluarga yang paling tua lebih dulu dipersilahkan untuk menyantap makanan lezat buatan ryeowook, baru setelah itu diikuti yang lainnya.
Masakan bikinan ryeowook memang sangat lezat, itu terbukti karena semua makanan tidak ada yang tersisa. Yoon hee merasa senang karena masih ada keluarga yang mau menerimanya sebagai salah satu anggota keluarga mereka..
Tiba-tiba yoon hee jadi teringat dengan kejadian delapan tahun lalu..
[flashback]
Yoon hee kecil tampak bahagia ketika melihat eommanya, Eunhyuk tengah sibuk menyiapkan bekal makanan yang akan dibawa untuk pinik. walaupun melihat eommanya sibuk dengan setumpuk kotak  makanan, yoon hee sama sekali tidak berminat untuk membantu eommanya karena saking gembiranya menantikan piknik bersama keluarga. Sedangkan kakaknya sibuk dengan bawaan yang akan dibawanya saat piknik nanti.
“yoon hee, kau sudah tidak sabar untuk pergi piknik ya??” tanya Eunhyuk disela-sela menyiapkan bekal makanan.”
“ne, eomma.. aku ingin melihat pohon sakura yang indah..semua teman-teman-temanku sudah pernah kesana..” jawab Yoon hee ceria.
Eunhyuk tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah anaknya. “kalau begitu, sebentar lagi Yoon hee akan melihat indahnya pohon sakura. Sama seperti teman-teman yoon hee,” yoon hee kembali tersenyum mendengar ucapan eommanya. Terbayang di benaknya pohon-pohon sakura yang bunganya bermekaran dengan indah.
Lee Donghae selaku appa yoon hee mengeluarkan mobil dari garasi, sedangkan yoon hee, yoo rin beserta Eunhyuk sudah berada diluar rumah sambil bercengkrama dengan ryeowook.
“waah bahagia sekali bisa piknik” ucap ryeowook pada yoon hee dan yoo rin.
“kyuhyun apakah kau mau ikut dengan kami?” ajak yoo rin dengan wajah polosnya. Kyuhyun memandang eommanya yang berdiri disampingnya seperti meminta persetujuan. Ryeowook menganngguk pada kyuhyun. kyuhyun tersenyum, lalu menggandeng tangan yoo rin dengan wajah polos menuju mobil yang sudah parkir tak jauh dari mereka.
Namun, belum sempat duduk didalam mobil. Kyuhyun melepas gandengan tangan yoo rin. Ia berbalik kearah yang berlawanan lalu mengambil sebuah bola yang tergeletak tak jauh dari situ.
“yoo rin, aku tidak jadi ikut dengan mu. Aku ingin bermain bola saja.” Ucapnya pada yoo rin. Yoo rin terlihat kecewa, namun ia tetap tersenyum lalu berkata “kalau begitu aku akan memberimu bunga sakura sepulang dari piknik nanti”.
Ryeowook yang memperhatikan tingkah laku anaknya hanya bisa bergumam kecil.. “bocah itu cepat sekali berubah pikiran”,lalu ryeowook memanggil kyuhyun untuk kembali berada disampingnya dan melambaikan tangan pada keluarga Lee yang sudah berada didalam mobil yang mulai melaju perlahan.
***
Didalam mobil, sepulang dari piknik. Yoo rin terus saja mengamati bunga sakura yang sengaja dipetiknya untuk diberikan pada Kyuhyun.
“waahh anak appa kelihatannya bahagia sekali” ujar Donghae yang melihat kedua putrinya yang duduk dibangku belakang lewat kaca spion..
Keempat orang yang berada dalam mobil tersebut larut dalam kebahagiaan. Tanpa mereka sadari tak jauh dari mereka ada sebuah truk yang melaju dengan kencang dari arah yang berlawanan.
“suamiku lihat itu..!!!”teriak eunhyuk pada donghae.. yoon hee melihat sebuah truk melaju dengan kencang kearah mobilnya. Yoon hee ketakutan, ia memeluk kakanya yang masih sibuk dengan bunga sakura yang dibawanya.
donghae berusaha menghindari laju truk yang mengarah ke mobilnya. Namun usaha yang dilakukan sia-sia. Karena kondisi jalanan yang licin serta disamping kiri dan kanannya terdapat jurang, mobil yang mereka tumpangi sekeluarga menabrak pagar pembatas. Hantaman yang begitu keras membuat pagar pembatas tidak sanggup menahan mobil sehingga mobil mereka meluncur bebas kedalam jurang.
Yoon hee merasakan tubuhnya terguncang dengan hebat. Kepalanya membentur langit-langit mobil. Ia sempat melihat appa dan eomanya yang sudah tak sadarkan diri sebelum ia terhempas keluar mobil dan ikut tak sadarkan diri.
Saat tersadar, Yoon hee sudah berada diruamg icu sebuah rumah sakit. Matanya perlahan membuka dan sebentar menutup, gadis itu memfokuskan penglihatannya. Tampaknya ia masih belum bisa menata pikirannya. Samar- samar ia melihat Kyuhyun, Ryoewook, dan Yesunga berada di samping tempat tidurnya.
“syukurlah kau sudah siuman, kami semua mencemaskanmu,” ucap yesung yang menyadari lebih dulu kalau Yoon hee telah siuman.
Yoon hee belum menngingat apa- apa. Memory kepalanya masih sibuk mengingat kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya. Sampai akhirnya ingatan itu kembali bersatu. Saat melihat eomma menyiapkan bekal makanan, saat berbicara dengan Ryeowook, saat melihat bunga sakura yang dibawa oleh Yoo rin, saat tertawa di dalam mobil,saat melihat truk yang melaju dengan kencang, saat memeluk tubuh Yoo rin, saat merasakn betapa takutnya ia ketika tubuhnya terguncang disaat mobil terjatuh kedalam jurang. Semua itu terasa berputar-putar dalam ingatan Yoon hee, semakin lama semakin cepat.
Yoon hee sangat shock dengan kejadian yang menimpanya. Menangispun suaranya tidak bisa keluar. Gadis itu berusaha turun dari ranjangnya untuk mencari kedua orang tua dan eonnienya. Namun, Ryeowook segara mencegah yoon hee. Dipeluknya gadis itu agar tenang. Namun, yoon hee tetap berontak ingin bertemu keluarganya..
[ Flashback End ]
Tak sengaja Yoon hee menjatuhkan sumpitnya karena ia teringat kejadian delapan tahun lalu. Yoon hee gelagapan. Ketika ingin mengambil sumpitnya yang terjatuh, Kyuhyun menahan tangannya. “biar aku ganti dengan yang baru”, ujar Kyuhyun beranjak dari meja makan.
“kau kenapa yoon hee?” tanya Yesung.
“gwaenchana appa, aku baik- baik saja..  tanganku terpeleset saat memegang sumpit,” jawab yoon hee dengan bahasa isyarat kemudian mengambil sumpit baru yang disodorkan oleh Kyuhyun.
“sebaiknya kau langsung istirahat sesudah makan, mungkin kau terlalu lelah,” tambah ryeowook cemas.
Sepertinya yang dikatakan Ryeowook ada benarnya, karena  Yoon hee merasa kondisi tubuhnya kurang sehat. Ia merasa agak pusing. Selain itu,makanan yang disuapkam kedalam mulutnya tidak terasa nikmat lagi. Yoon hee kembali menggerakan tangannya pada ryeowook “eomma apa aku boleh pergi kekamar? Aku merasa kurang sehat..”
“Geure, apa perlu Kyuhyun yang mengantar mu?” tanya ryeowook. Yoon hee menggeleng disertai senyuman tipis pertanda ia menolak.
            Yoon hee beranjak dari meja makan diikuti dengan pandangan Kyuhyun yang susah diartikan. Yang ingin ia lakukan setelah ini adalah tidur.

#keesokan harinya..
Seorang namja tampan terbangun dari tidurnya. Ia mengusap kedua matanya karena silau dengan cahaya pagi hari yang masuk melalui celah-celah jendela kamarnya. Namja itu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar. Beberapa menit kemudian namja itu keluar dari kamar mandi disertai aroma sabun yang wangi, lalu  ia mengambil setelan seragan SMA  yang masih baru yang tergantung didalam lemari, di seragam tersebut sebuah nametag bertuliskan Choi Siwon terukir dengan huruf hangul. Namja itu tersenyum melihat namanya sendiri.
Setengah jam kemudian, choi siwon sudah mengenakan seragam barunya. Kini ia berada di meja makan bersama dongsaengnya Choi ji won sambil melahap waffle dan menikmati secangkir expreso.
***
Kyuhyun sibuk memainkan PSP-nya saat berada dimeja makan. Kemudian tanpa sepengetahuannya Yoon hee merebut benda kesayangannya itu dari tangan kyuhyun. Sontak membuat Kyuhyun berteriak “heeyy.. apa-apaan kau ini, kembalikan!!!”
Namun, yoon hee malah memasukan benda itu kedalam tasnya. “tidak bisa,, sebelum kau menghabiskan makanan mu aku tidak akan mengembalikannya” jelas yoon hee, dengan terpaksa Kyuhyun menghabiskan sisa makanannya agar benda kesayangannya itu dikembalikan.
Sesuai dengan janji yoon hee, kyuhyun akhirnya mendapatkan kembali PSPnya…

#SHINHWA  HIGH SCHOOL
Kyuhyun dan yoon hee sampai disekolah, tepat sebelum pintu gerbang ditutup. “yoon hee, kau lihatkan aku sudah menepati janji ku” ucap kyuhyun yang tiba-tiba berhenti persis dihadapan yoon hee saat mereka berdua berjalan dihalaman. Yoon hee mengkerutkan dahinya. “kau lupa ya?” sambung kyuhyun. Yoon hee segera menggerakan kedua tangannya dengan cepat “aku ingat, aku sama sekali tidak lupa dengan janjimu.tadinya aku hanya berpura-pura saja. Benar kau sudah menepati janjimu, kalau kita tidak akan telat lagi seperti kemarin,” kemudian Kyuhyun tersenyum seraya mengacak-ngacak rambut yeoja yang berdiri dihadapannya itu.

****
Hari ini mr.lee selaku wali kelas XI IPA3 memeberitahukan kepada semua muridnya bahwa hari ini kelas XI IPA3 akan kedatangan murid baru. Lalu Mr. Lee mempersilahkan murid baru tersebut masuk kelas. Sesosok namja tampan bertubuh tinggi itu tersenyum kemudian membungkuk memberi hormat kepada Mr.lee dan teman-teman barunya.
“ annyeong haseyo, je ireumun Choi Siwon imnida. Bangapseumnida” usai memperkenalkan diri Siwon kembali membungkuk sebagai tanda penghormatan.
“sekarang kau bisa bergabung dengan teman-teman barumu. Oh ya, kau bisa duduk dibangku sebelah sana,” ucap Mr.lee kepada siwon seraya menunjuk kearah bangku kosong di sebelah Yoon hee.

[Siwon’s POV]
Aku menarik nafas sebelum memperkenalkan diri. “annyeong haseyo, je ireumun Choi Siwon imnida. Bangapseumnida”
“sekarang kau bisa bergabung dengan teman-teman barumu. Oh ya, kau bisa duduk dibangku sebelah sana,” Mr.lee menunjuk kearah bangku yang akan menjadi tempat duduk ku.
Aku berjalan kearah bangkuku. Disamping bangkuku duduk seorang yeoja yang tampaknya tidak begitu tertarik dengan kehadiranku. Aku tersenyum padanya, butuh waktu beberapa detik untuk melihatnya membalas senyumanku.
[author pov ]
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi nyaring diseluruh penjuru sekolah. Yoon hee segera memasukan buku-buku pelajarannya kedalam tas. Denngan gerakan terburu-buru ia berlari menuju bangku Kyuhyun.
“kenapa kau terburu-buru seperti itu?” tanya Kyuhyun.
“maaf kyuhyun-ah, hari ini aku tidak bisa pulang bersamamu, karena aku ada rapat dengan Club drama. Tolong katakan pada Adjuma aku akan pulang telat,”
“apa perlu aku menunggumu?”
tidak usah, sebaiknya kau pulang duluan saja,”
“baiklah, kalau kau butuh bantuan sms aku saja,”
Yoon hee mengangguk, kemudian ia menggeser tubuhnya sedikit agar Kyuhyun bisa lewat. Yoon hee memandang Kyuhyun yang berjalan ke arah luar kelas.
***
Akhirnya rapat dengan Club drama selesai, yoon hee melirik jam yang ada di ponselnya. 17.30. kemudian ia menekan beberapa tombol diponselnya untuk mengirim pesan singkat pada Kyuhyun bahwa ia akan segera pulang kerumah. Namun, belum sempat mengirim sms, yoon hee dipanggil oleh sunbaenya, Yoona.
Yoona menyuruh yoon hee untuk menaruh kostum-kostum drama diruang peralatan. Yoon hee meletakan ponselnya dimeja sebelum ia pergi keruang peralatan.
Pintu dibuka oleh yoon hee. Kondisi ruang peralatan yang gelap membuat yoon hee sedikit takut untuk masuk.kemudian tangannya meraba dinding untuk mencari letak saklar. Tapi sepertinya bola lampunya putus. Yoon hee masih berdiri di ambang pintu. Ia masih berfikir apakah ia akan tetap masuk atau tidak, karena yoon hee sangat takut dengan gelap. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk meski sebenarnya ia takut.
KLIK.. dari arah belakang terdengar suara pintu terkunci. Sontak yoon hee menoleh.dengan panik ia memutar-mutar kenop pintu, namun, usahanya sia-sia karena sepertinya pintu sengaja dikunci dari luar. Yoon hee menggedor-gedor pintu berharap akan ada seseorang yang membukakan pintu. air mata yoon hee mengalir. ia menangis.. saat ingin mengambil ponselnya ia baru ingat kalau ponselnya ia tinggalkan diruang rapat tadi.
Yoon hee terkulai lemas dilantai, ia tak sanggup berada ditempat gelap seperti ini, tak ada yang bisa dilihatnya. Ia benar-benar takut. Yoon hee memejamkan matanya sembari membayangkan Kyuhyun.. hanya dengan membayangkan namja itu ia bisa sedikit lebih tenang.
 ***
Siwon memainkan beberapa nada lagu dengan piano klasik dihadapannya. Jemarinya begitu lihat dalam menekan setiap tuts piano. Hingga akhirnya sampai dinada terakhir. Siwon mennyelesaikan permainannya. Ternyata ia sudah lumayan lama berada disini.pikirnya.
Siwon beranjak dari tempatnya duduk dan keluar dari aula. Kemudian ia berjalan keruang kelas untuk mengambil tasnya.
“ternyata jam segini ada yang belum pulang juga ?” tanya siwon pada diri sendiri. Ia melihat tas milik yoon hee yang tergeletak di atas meja.

Kyuhyun menatap layar ponselnya dengan gusar. Sudah dari tadi ia menunngu sms dari yoon hee. Karena sampai saat ini yoon hee belum juga pulanng. Kyuhyun sangat cemas, karena setiap yoon hee tidak pulang bersamanya. Yoon hee selalu mengabari lewat sms kapan ia akan pulang. Tapi kali ini, yoon hee tumben tidak sms, padahal sudah jam delapan lewat. Ditelpon pun yoon hee tidak mengangkatnya
Kyuhyun memutuskan untuk mencari yoon hee disekolah. Segera saja ia mengambil jaketnya dan menitip pesan pada eommanya supaya memberitahunya apabila yoon hee sudah pulang..

[ yoon hee’s POV]
Kyuhyun, kyuhyun, kyuhyun .. nama itu berulang kali ku sebut dalam hati. Aku yakin kyuhyun pasti datang. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku disini. Tubuhku sangat lemas. Andai suaraku tidak hilang mungkin aku bisa berteriak untuk meminta pertolongan orang lain. Aku menyesali kondisiku saat ini. Tidak ada sedikit pun suara yang bisa aku keluarkan. Aku masih meringkuk dalam gelap.. air mataku tak henti-hentinya mengalir.
CKLEK..CKLEK..  aku mendengar suara kenop pintu diputar. Aku merasa lega ketika pintu terbuka..  benar seperti dugaanku,kyuhyun datang menolongku.. langsung saja aku memeluk namja itu..
“kau kenapa bisa berada disini?” tanya namja yang aku kira itu kyuhyun. Sontak aku mendongak dan melihat siapa namja yang aku peluk ini.ternyata dia adalah...
[ Author pov]
Kyuhyun terkejut saat melihat pemandangan yang tak jauh darinya itu. Ia melihat yoon hee menamgis sembari memeluk Choi Siwon. Kyuhyun merasa ada yang aneh didadanya saat melihat yoon hee memeluk siwon. Sebenarnya apa yang terjadi? Pikir kyuhyun..
Kyuhyun berjalan kearah yoon hee dan siwon.
“ehem,”
Yoon hee terkejut mendengar kyuhyun berdeham begitu juga siwon. Siwon tersenyum pada kyuhyun, namun, kyuhyun seolah tidak memperdulikan siwon. Kyuhyun menatap yoon hee lurus-lurus. Hening sesaat.sampai akhirnya kyuhyun menarik tangan yoon hee untuk membantunya berdidri. Kemudian kyuhyun membawa yoon hee  pergi dari situ meninggalkan siwon yang masih berdiri memandang kepergian yoon hee dan kyuhyun.
[ Siwon’s POV]
Saat berada dikelas aku melihat tas milik yeoja itu. Ternyata dia belum pulang. Pikirku..
 aku melangkah disepanjang lorong. Tanpa sengaja aku mendengar percakapan salah seorang yeoja bersama temanya.
“kau menguncinya diruang peralatan?” tanya temannya yang berambut pendek.
“ia..habis aku benci melihatnya karena dia sangat dekat dengan kyuhyun,” ungkap yeoja yang bertubuh tinggi itu.
“lalu, sampai kapan kau mau mengurung yoon hee disana?” yeoja berambut pendek itu kembali bertanya.
“entahlah,” jawab yeoja yang bertubuh tinggi itu singkat.
Aku melihat yeoja bertubuh tinngi itu tersenyum puas saat kami berpapasan. Yoona. aku membaca nama itu pada nametag yang terkait diseragamnya. Kemudian, aku menuju ruang guru untuk mengambil kunci ruang peralatan.
KLIK.. aku memutar kenop pintu dengan perlahan. ku lihat seorang yeoja tengah meringkuk sambil sesekali terisak. Beberapa detik kemudian, ia menyadari kehadiranku. Aku agak terkejut ketika ia dengan cepatnya memeluk tubuhku.
“kau kenapa bisa berada disini?” tanyaku. Walaupun sebenarnya aku sudah tau mengapa ia bisa terkurung ditempat seperti ini. Begitu mendengar suaraku nampaknya ia agak tekejut.
Dan disaat yang bersamaan, seorang namja yang seingatku adalah teman sekelasku datang dengan raut wajah yang sulit ditebak. Ia menatap yoon hee sesaat. Kemudian menarik tangan yeoja itu untuk membantunya berdiri. Seolah tidak menyadari keberadaanku, namja itu mengajak yoon hee pergi begitu saja.
“hmm.. menarik,” gumamku saat mereka sudah berjalan agak jauh dari ku.


**** 
[ author pov]
Dirumah, kyuhyun tidak berbicara sama sekali  dengan Yoon hee sejak kyuhyun mendapati yoon hee tengah berdua dengan siwon. Ia merasa ada yang aneh dalam dirinya. Seperti ada sesuatu yang menghantam hatinya. Apakah ia cemburu? Cemburu karena melihat yoon hee memeluk namja selain dirinya? Kenapa ada perasaan tidak suka saat ia melihat kejadian tadi. Apakah ia menyukai yoon hee?? kyuhyun segera menepis pikirannya itu. Tidak mungkin ia menyukai yoon hee. Karena yeoja yang disukainya adalah yoo rin bukan yoon hee.. kemudian kyuhyun keluar dari kamarnya. Ia menuju kamar yoon hee. dibukanya pintu kamar yoon hee perlahan. Kyuhyun melihat yoon hee duduk di meja belajar dengan posisi memblakangi kyuhyun. Yoon hee tidak menyadari kehadiran kyuhyun yang berdiri diambang pintu. Kemudian kyuhyun kembali menutup pintu.
Dikamarnya,kyuhyun merebahkan diri dikasurnya. Ia menatap langit- langit kamar dengan tatapan kosong. Bayangan akan yoo rin kembali memenuhi pikirannya. Hampir setiap malam dia selalu begini. Hingga akhirnya ia tertidur.

[yoon hye pov]
Untuk yang kesekian kalinya aku menatap foto yang membuatku merasa rindu akan keluargaku. Aku menatap appa, eomma, dan yoo rin eonnie bersama diriku tengah tersenyum kearah kamera. Ingin sekali rasanya mengulang masa laluku yang begitu indah. Masih teringat dibenakku, foto itu diambil ketika kami sekeluarga sedang bertamasya bermain ski. Aku tersenyum mengingatnya. Sungguh kenangan yang begitu indah.
Aku meletakan foto itu dan menaruhnya kembali di dalam laci meja belajarku. Saat aku berbalik aku melihat pintu kamarku sedikit terbuka. Apakah kyuhyun kemari?
Aku memutar kenop pintu perlahan. Aku berjalan mendekati seorang namja yang tertidur pulas. Aku duduk disamping tempat tidurnya, tanganku membelai rambut kyuhyun. Ya..sudah lama aku menaruh perasaan pada kyuhyun. karena kyuhyun aku bisa bangkit lagi setelah kecelakaan itu terjadi. Kyuhyun, kyuhyun, kyuhyun hanya dialah yang bisa memberiku ketenangan.
Ku kecup bibir kyuhyun dengan lembut. Aku berharap ia membalas kecupan itu. Tapi aku tau dia tidak akan membalasnya. Ku jauhkan bibirku dari bibirnya. Matanya masih terpejam. Aku beranjak dari kasurnya karena takut kyuhyun akan terbangun.

= TBC = 
huaa mampet (?) cukup segini dulu FF nya. mohon kritik dan sarannya.. kalo mungkin ini FF ada yg suka.. kalo ada yang suka ya, mungkin saya akan lanjutin.. tapi kalo ga sampe sini aja.hohohoho