Jumat, 02 Agustus 2013

coretan inspirasi ^^


 
Bab 1
Keyla berada disebuah restoran jepang. Sembari menunggu pesanan sushinya datang, gadis berparas imut itu memandangi setiap pengunjung yang lalu lalang disekitarnya. Tanpa sengaja mata bulat milik keyla memandangi sebuah meja bernomor 14 yang diduduki oleh dua orang remaja, tampaknya mereka adalah sepasang kekasih. Entah mengapa keyla merasa sangat mengenali bentuk tubuh cowok yang duduk membelakangi keyla. Keyla terus menatap lekat-lekat kearah cowok yang mengenakan T-shirt berwarna biru itu. Sang cewek akhirnya sadar kalau cowoknya terus dipandangi oleh Keyla, cewek itu menatap kesal kearah keyla yang kebetulan posisi duduknya dengan keyla saling berhadapan. Merasa kepergok karena telah memandangi cowok orang, Keyla gelagapan dan untungnya pelayan datang menyelamatkan keyla sambil mengantarkan pesanan milik Kelya. Kelya segera mengalihkan pandang kearah sushinya dan segera melahapnya dan seolah lupa dengan apa yang baru saja dilakukannya.
10 menit kemudian Keyla telah menghabiskan 2 porsi suhsi pesanannya. Keyla memang sangat menggemari sushi jadi tidak heran kalau ia dapat menghabiskan 2 porsi bahkan lebih seorang diri. Rasa penasaran masih menjalari pikiran Keyla, setelah mengabiskan orange juice yang menjadi teman makan sushinya, Keyla kembali pada aktivitas sebelumnya. Keyla belum dapat menangkap sosok cowok itu dengan pasti apakah dia mengenalinya atau tidak, karena posisi cowok itu membelakangi dirinya dan selalu menatap lurus kearah ceweknya. Terkadang cowok itu berlagak sok romantis, sesekali cowok itu menyuapi sang cewek. Melihat itu Keyla jadi teringat pacarnya, Ray. Ray terkadang juga suka menyuapi Keyla kalau mereka tengah makan berdua. Terbesit dipikiran Keyla kalau cowok yang sedang diperhatikannya itu adalah Ray. Namun Keyla segera menepis pemikirannya itu jauh-jauh. Tidak mungkin itu Ray, karena Ray sekarang sedang bekerja paruh waktu sebagai pemain gitar acustic di sebuah café. Keyla harap-harap cemas, tidak mungkin itu Ray. Tapi kalau itu Ray bagaimana? Apakah Ray selingkuh? Keyla terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang menari-nari dipikirannya. Akhirnya keyla memutuskan untuk menghampiri meja nomor 14 itu. Ia sudah memasang muka tebal apabila orang yang awalnya disangka Ray adalah orang lain. Selangkah demi selangkah Keyla berjalan mendekati meja nomor 14. Begitu sampai dan berdiri tepat diantara cewek dan cowok yang nampaknya tengah asyik mengumbar kemesraan. Sontak saja pupil mata keyla membesar tidak percaya dengan indra penglihatannya kalau orang itu adalah Ray, benar-benar Ray. Bukan orang lain. “Ray”, panggil Keyla. Nada suaranya bergetar menahan tangis. Yang dipanggil menoleh dan tampak terkejut. Pelupuk mata Keyla memanas, siap mengeluarkan cairan bening yang disebut air mata. Namun keyla berusaha agar air mata itu tidak tumpah. Ia tidak mau menangis didepan Ray karena itu akan membuatnya lemah dimata Ray. Keyla mundur selangkah demi selangkah, dan segera berbalik meninggalkan meja nomor 14. Ray hanya melongo memperhatikan sosok Keyla yang mulai menjauh tanpa ada keinginan untuk mengejarnya. Keyla terus berlari berharap ada lubang hitam yang akan melahapnya masuk  kedalam dan tidak akan kembali muncul kepermukaan. Dan ternyata lubang hitam itu memang benar-benar ada, lubang hitam itu melahap keyla yang jatuh kedalam lubangnya yang sangat dalam dan gelap.. “AAaaaAaaaA…” Keyla menjerit sekuat-kuatnya..
Keyla terbangun dari tidurnya. Ternyata ia hanya bermimpi. Yahh mimpi buruk tentang Ray sudah 3 kali hadir dalam tidurnya belakangan ini. Diliriknya jam dinding Rillakuma yang terpasang didinding kamar Keyla. Pukul 01.30 pagi. Keyla menyeka keringat dingin diwajah mulusnya dengan punggung tangannya. Ia segera mencari-cari benda mungil berbentuk persegi panjang dikasurnya. Setelah ketemu, Keyla segera menekan tulisan call pada nama “Ray my chagi” di layar hape touchscreennya. Terdengar nada sambung diseberang sana. Keyla cemas takut mimpinya menjadi kenyataan karena telponnya tidak diangkat-angkat. Tak berapa lama kemudian terdengar suara diseberang sana.
“ada apa Keyla? Kenapa malam-malam menelpon? Apa ada sesuatu yang terjadi? Kamu gak apap-apakan?” serentetan pertanyaan keluar dari mulut Ray.
“hmm aku gak papa, aku cuma pengen tau keadaanmu, kamu baik-baik aja kan? Lagi dimana?” Keyla tak sepenuhnya menjawab pertanyaan dari Ray, sebenarnya ia tau keberadaan Ray saat ini, yaitu disebuah café tempat Ray bekerja paruh waktu sebagai pemain gitar akustic. Namun, ia hanya ingin memastikannya saja.
“aku baik-baik aja Key, aku lagi dicafe nih, maaf ya aku angkatnya sedikt lama soalnya tadi aku lagi distage. Untungnya temenku ngasih tau aku kalau ada telepon. Gimana sama kamu sendiri Key, kamu baik-baik aja? Kenapa pertanyaanku nggak dijawab? Apa ada sesuatu yang terjadi sama kamu?” terdengar nada kecemasan dibalik suara Ray yang lembut. Satu hal yang membuat nilai plus Ray dimata Keyla yaitu suara Ray yang lembut, apalagi jika Ray menyanyi suaranya benar-benar merdu, dan sanggup meluluhkan hati Keyla dengan sebuah nyanyian. Keyla jadi ingat kejadian dua tahun yang lalu saat Ray menyatakan cintanya kepada Keyla dengan menyanyikan sebuah lagu milik padi berjudul menanti sebuah jawaban. Malam itu Ray sengaja mengajak Keyla ke café tempat Ray bekerja. Keyla sangat menikmati suasana café pada malam itu. Karena ruangan café didekorasi dengan sangat apik, café itu  sepertinya sengaja didesain agar pengunjung merasa nyaman. Apalagi penerangan café ini bila malam hari lebih banyak mengandalkan peneragan lilin, sehingga nuansa romantis sangat kental terasa dicafe ini.
Keyla menikmati secangkir moccacino bersama Ray yang duduk dihadapannya. Banyak hal-hal yang mereka bicarakan, namun lebih dominan tentang sekolah. Setelah lama berbincang-bincang, Ray permisi meninggalkan Keyla dengan alasan ingin kekamar mandi. Sekitar 10 menit menunggu Ray yang tak kunjung datang, Keyla mulai agak gelisah. Pasalnya sepuluh menit bukan waktu yang singkat untuk cowok pergi kekamar kecil. Keyla takut Ray meninggalkannya.
Tiba-tiba lampu penerang yang ada distage café itu padam. Keyla memfokuskan pandangannya kearah stage. Keyla agak terkejut melihat Ray kini berada diatas stage sembari memegang sebuah gitar akustic. Ray duduk pada kursi yang telah disediakan sebelumnya. Kemudian ia mengarahkan microfonenya agar pas dengan posisinya duduk. Keyla jadi teringat pada pembicaraannya tadi dengan Ray, kalau Ray bekerja dicafe ini sebagai pemain gitar akustic. Keyla memanfaatkan kesempatan ini untuk mendengarkan suara Ray ketika bernyanyi. Keyla tersenyum kearah Ray, kebetulan posisi duduk Keyla tidak begitu jauh dari stage sehingga Ray dapat menangkap senyuman Keyla dan membalasnya.
“lagu ini aku persembahkan untuk seseorang yang aku sayangi” ungkap Ray dari atas panggung kemudian jemarinya mulai memetik senar gitar dengan lihai diiringi dengan suara Rai yangg sanggaaat merdu..
Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar
Aku tlah terpaku oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan
Namun kau masih terdiam membisu

Sepenuhnya aku...ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan...tuk mencintaimu
Setulusnya aku...akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu

Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku
Semoga kau tau isi hatiku...
Dan seiring waktu yang terus berputar
Aku masih terhanyut dalam mimpiku

Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu

Ray mengakhiri nyanyiannya. Keyla terperangah mendengar suara merdu milik Ray. Terbesit keinginan dihati Keyla andai orang yang disayangi Ray adalah dirinya. Namun Keyla segera menepis harapan palsu tersebut. Usai bernyanyi Ray tidak segera meninggalkan stage. Ia masih berdiri diatas panggung menatap lurus kearah Keyla.
“lagu yang baru saja aku nyanyikan itu, ku persembahkan untuk orang yang sangat spesial dan sangat aku sayangi, aku harap setelah menyanyikan lagu itu orang yang aku sayangi bisa mengetahui tentang perasaanku yang sebenarnya, bahwa aku sangat mencintainya. Dan malam ini…..” Ray menghentikan pembicaraannya. Kemudian ia turun dari panggung dan berjalan kearah Keyla. Sepanjang Ray berjalan kearah Keyla, Keyla hanya terpaku menatap sosok tampan Ray yang semakin dekat berjalan kearah dirinya. Keyla tidak yakin apakah ini kenyataan atau hanya sebuah imajinasi yang begitu ia sadar, semuanya akan lenyap seketika bagaikan asap. Jangan sampai imajinasi ini melambungkan dan menjatuhkan dirinya seketika. Keyla harus bangun dari imajinasii ini. Beberapa kali ia mengarjap-ngerjapkan matanya agar ia kembali pada kenyataan. Namun, keadaan tetap sama hingga akhirnya Ray berdiri persis dihadapan Keyla, Ray berlutut dan menyodorkan sebuah mawar hitam.
“Key, would you be my girl friend?”
Seluruh pengunjung café pada malam itu mendapatkan tontonan gratis dan memusatkan perhatian pada Keyla dan Ray. Layaknya pada flim drama percintaan, kini Keyla berperan sebagai seorang aktris yang tengah menerima sebuah penembakan dari seorang pria tampan. Sang pria dengan sorot mata penuh ketulusan berharap akan mendapatkan balasan cinta dari sang gadis. Keyla berusaha mencari kebohongan disetiap mata Ray. Namun tak terlihat sama sekali oleh Keyla. Yang terlihat hanyalah pancaran ketulusan dari mata Ray.
Selama beberapa detik suasana café senyap. Semua pengunjung termasuk Ray dan Keyla diam membisu. Hati Keyla bergejolak, ternyata ia tidak bertepuk sebelah tangan. Sebenarnya ingin rasanya Keyla berteriak sekencang-kencangnya dan mengatakan bahwa ia juga ingin menjadi pacarnya Ray. Sebagai jawaban untuk Ray, Keyla mengangguk disertai senyuman manis khas Keyla. Bersamaan dengan itu para pengunjung café memberikan tepuk tangan yang meriah bahkan ada yang bersiul seakan merasakan euforia yang dirasakan oleh Ray. Ray tersenyum bahagia, ia merasa sangat bahagia dengan jawaban yang diberikan Keyla. Saking bahagianya Ray memeluk Keyla dan Keyla menerima pelukan dari Ray. Bagi Keyla malam itu adalah sebuah kenyataan yang melambungkan dirinya hingga langit ketujuh.
Kembali saat ini, tanpa sadar Keyla mengingat kejadian dua tahun yang lalu. Senyum tipis mengembang dibibirnya yang mungil “gak terjadi apa-apa sama aku Ray, ya udah kalo gitu kamu lanjutin  aja kerjanya, bye sayang.. oh ya inget kerjanya jangan sampe kecapekan besok kan kamu musti sekolah,”
“siipp boss, tidur yang nyenyak ya sayang.. byee”
Sambungan telpon terputus.
Keyla menaruh hapenya diatas meja, kemudian ia kembali menarik selimutnya dan tidur.
****
“Ver, menurutmu mimpi itu  bisa jadi kenyataan gak sih?” tanya Keyla kepada Vera sahabatnya saat jam istirahat.
“memang kamu mimpiin apa Key?”
“masih sama yang kaya kemaren, aku mimpiin Ray selingkuh,” Keyla berbicara seraya memainkan sedotan estehnya.
“Ray selingkuh? Gak mungkinlah Key. Lagian kamu tau sendiri kan kalo Ray tu sayang banget sama kamu jadi ga mungkin selingkuh. Lagian itu cuma mimpi, bukan kenyataan. Siapa tau arti mimpimu itu malah sebaliknya. Ray itu makin sayang sama kamu.” Ucap Vera disela-sela vera menghabiskan sepring baksonya.
“hmm mudah-mudahn sih gitu,” ujar Keyla tak bersemangat, sepertinya ia kurang puas dengan jawaban Vera. Semenjak mimpi buruk itu hadir menemani tidur Keyla, Keyla seperti menduga-duga kalau Ray selingkuh. Walaupun dugaannya itu hanya terkubur dalam pikirannya. Ia tidak berani menanyakannya pada Ray. Takut Ray akan marah dan beranggapan kalau Keyla tidak mempercayai Ray lagi.
Sepulang sekolah seperti biasanya Ray selalu mengantarkan Keyla pulang. Namun, kali ini Ray mengajak Keyla makan diluar dulu sebelum mengantarkan kerumah Keyla. Ray memilih rumah makan steak panggang. Disana mereka memesan menu makanan yang berbeda, Ray memesan chiken crispy steak dan minumannya lemon tea. Sedangkan Keyla memesan beef steak serta milkshake strwaberry sebagai minumannya. Ray mencatat pesanan makanan mereka, kemudian ia memberikannya pada kasir. Sistem pemesanan rumah makan disini memeang agak berbeda dari rumah makan lainnya yang pada umumnya sang pelayanlah yang datang kemeja pelanggan dan mencatat makanan yang akan dipesan. Sembari menunggu makanan datang, Ray membuka pembicaraan. “Key kok dari tadi diem aja? Ada yang kamu pikirin?” tanya Ray
“Enggak kok, Cuma lagi gak enak badan aja,” jawab Keyla bohong
“Seriusan? Kenapa kamu gak bilang? Tau gitu mending tadi langsung pulang kerumahkan,”
“gak papa kok, lagian aku juga pengen keluar makan bareng sama kamu,” kata Keyla. Kalau yang ini Keyla tidak berbohong.
“tapi kan tetep aja kamu harus istirahat dirumah, aku gak mau kamu nantinya malah tambah sakit. Atau kita bungkus aja?”
“gak usah Ray, enakan makan disini. Lagian kitakan akhir-akhir ini udah jarang makan diluar bareng.”
“ya udah kalo itu mau kamu,” Ray mengacak lembut rambut Keyla. Tak berapa lama makanan yang mereka pesanpun datang.
Ray dan Keyla tiba dirumah Keyla sekitar pukul empat sore. Ray memberhentikan motornya didepan gerbang rumah Keyla. Rumah Keyla beraksitektur minimalis modern. Bangunannnya berdiri kokoh dengan taman disekitar halaman depan sehingga memberi kesan asri.
“kamu ga mampir dulu?” tanya Keyla setelah turun dari motor Ray.
“lain kali aja deh, kamu harus istirahat biar gak kecapekan. Aku balik dulu Key, inget ya habis ini minum obat,”
“siipp my chagi” Keyla berhormat pada Ray, suatu kebisaan Keyla adalah memanggil Ray dengan sebutan chagi atau chagiya yang berarti panggilan sayang dalam bahasa korea. Ray baru pergi ketika Keyla sudah masuk kedalam rumah.
“tadi diantar Ray?” tanya Angga. Angga adalah kakak Keyla yang kini sedang menempuh kuliah dijurusan arsitektur.
“ia kak, gak kuliah?”
“udah pulang dari tadi,” jawab angga tanpa memperhatikan Keyla, pandangannya tetap lurus pada layar laptop. Keyla menghela napas, sifat kakaknya memang begitu, terlalu serius bila sedang mengerjakan tugas kuliah beda sekali dengan dirinya.
 ******

Bab 2
 “Keylaaaa…” Teriak Vera dari ujung koridor, suaranya terdengar lantang sehingga beberapa murid sampai menoleh keasal suara.
Keyla menoleh. Kemudian ia menghentikan langkahnya agar Vera dapat menyusulnya. “Ver ngapain sih kamu pake teriak segala,” rutuk Keyla dengan wajah sengaja dibuat kesal. Vera hanya nyengir sambil membentuk huruf V dengan jari tangannya.
“Habisnya aku uda gak sabar pengen ngasi tau kamu,” jawab Vera dengan wajah sumringah.
“Emanng kamu mau ngasi tau apa?” Keyla jadi penasaran.
“Sebentar lagi sekolah kita kan bakal ngadain pensi, aku pengen kita ikut berpartisipasi. Ini kan kesempatan terakhir kita untuk unjuk kebolehan sebelum kita lulus.”
“Unjuk kebolehan?” Keyla mengernyitkan kening.
“Ia Keyla, unjuk kebolehan,” jawab Vera gemas karena Keyla gak konek. “Gini lo, aku pengen waktu pensi kita nyumbangin atraksi dance cover. Aku pengen kita dance diatas panggung sambil niruin dance miss A yang judul lagunya Good bye babby itu lohh. Kemaren Sonya telpon aku dia ngajakin aku sama kamu buat ikut berpartisipasi diacara pensi sekalian jadi perwakilan dari kelas kita,” Vera menjelaskan panjang lebar kepada Keyla dengan sangat antusias.
Sonya adalah teman sekelas Keyla yang memang sangat tergila-gila sekali pada hal yang berbau korea, mulai dari drama, K-pop, budaya, bahkan fashion. Terkadang bila ada konser boyband korea yang diadakan ditanah air, tak segan-segan Sonya merogoh koceknya dalam-dalam demi melihat sang idola secara langsung.
“Tapi kita kan udah kelas tiga, apa anak kelas tiga masih boleh ikut berpartisipasi dalam pensi?” tanya Keyla.
“Yaa jelas boleh lah, kita jadi ikut kan?” tanya Vera dengan penuh harapan. Keyla mengangguk. Sebenarnya ia tidak begitu ingin menerima tawaran Vera. Namun, ia tidak ingin mengecewakan hati sahabatnya itu.
“Masuk kelas yuk” ajak Vera seraya mengamit lengan Keyla.
****
Sepulang sekolah Keyla, Vera, Ike dan Sonya berlatih memperisiapkan diri mereka untuk pensi bulan depan. Mereka berlatih dirumah Sonya yang kebetulan mempunyai kamar yang cukup luas untuk dipakai berlatih dance.
Drrttt…drttt hape Keyla bergetar pertanda ada pesan masuk.
From : Ray my Chagi
Key, kamu dmn sekarang? Kok ga ada dikelas?
Astaga, Keyla benar-benar lupa mengabari Ray karena begitu pulang sekolah ia dan teman-temannya langsung pergi kerumah Keyla. Hari ini adalah hari jumat. Setiap hari jumat kelas Ray memang selalu pulang telat karena harus mengikuti jadwal tambahan praktikum TIK. Padahal niatnya tadi begitu bel jam pelajaran terakhir berbunyi Keyla akan memberitahu Ray kalau hari ini tidak bisa pulang bareng. Tapi ia benar-benar lupa sehingga tidak mengsms Ray.

*NB: kalo ada kesempatan ceritanya dilanjutin lagi ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar ^^