*basa – basi author: wahh gag terasa
kalo aku udah lulus SMA. Rasanya cepat sekali waktu berlalu.. hmm aku pasti
bakal kangen sama semua masa SMA-ku. Terutama keluarga ‘Pa’ lucu juga kalo
inget tentang kegokilan keluraga pa kalo lagi dikelas.. ada si omiik yg kalo
ngomong suka ngeluarin camennya dia XD dan masih banyak lagi ceriita seru dari
keluarga Pa.. BTW, karena keluarga Pa aku jadi dapet ide untuk buat cerpen
tentang keluarga pa.. hahaha :D ini nih ceritanya =>>
Story of pa’s family…
Alkisah disebuah negeri antah
berantah. Hiduplah sebuah keluarga yang eksentrik.. nama keluaraga itu adalah
“pa” yang terdiri dari seorang babe dan dua emak.. emak pertama mempunyai empat
orang anak.. jadi emak pertama dilakoni oleh “febby hartesa widya sari”..
sedangkan si babe dilakoni oleh rina Dewi.. sedangkan emak kedua yang lebih
sering dipanggil emak tiri dilakoni oleh Triani Oktavia….
Nah, si babe ini menikah dengan emak lalu
mereka menghasilkan empat orang anak manusia.. anak pertama dilakoni oleh Inna
Manguntari. Anak kedua dilakoni oleh adhy permana. Anak ketiga dilakoni oleh
asti. Terakhir anak keempat dilakoni oleh Vista.. namun, karena sang babe yang merasa kurang
puas dengan satu istri, akhirnya ia memutuskan untuk menambah istri lagi.. tapi
karena istri kedua tidak dapat menghasilkan keturunan, sehingga istri kedua
mengangkat seorang anak yang dikenal dengan sebutan anak angkat, dilakoni oleh
navitry indah. eitss hampir aja kelupaan. Dikeluarga pa ada nenek sama kakeknya
juga loh. Nenek dilakoni oleh ayu sintya sedangkan kakek dilakoni oleh tina.
Hubungan antara emak dengan emak tiri
tidak cukup baik, begitu juga denga anak-anaknya. Mungkin itu karena para emak
harus berbagi suami (??)
Okeeh disini aku bakal buat cerita
tentang keluarga pa.. tapi,kenalan dulu ya sama nama-nama mereka:
Babe=> Dedew
Emak=>Biewon
Emak tiri=> Mangming
Anak pertama=> Ngunngun
Anak kedua=> Mikmik
Anak ketiga=> Titi
Anak keempat=> Vivis
Anak tiri=> Dadah..
Kakek=> Asin
Nenek=>
Tintun
#part: 1#
-KELAHIRAN VIVIS-
Emak tengah mengusap perutnya yang
tengah hamil tua. Disampingnya sang babe dengan setia menemani emak.. sedangkan
ngunngun sibuk bermain dihalaman rumah dengan gedebong pisang miliknya..
sementara anak paling bontot yang bernama titi asyik tertidur pulas diatas
kasur lipatnya yang sudah bulukan.
Emak celingak-celinguk mencari salah
satu anaknya yang dari tadi tidak tampak batang hidungnya. “be.. ada liat
mikmik gag?? Emak dari tadi enggak liat tu bocah??” tanya emak pada babe.
Sementara yang ditanya hanya geleng-geleng kepala. “Hufh”.. emak mendengus
dengan aroma jengkol yang keluar dari mulutnya..
Mencium bau jengkol yang baunya
semerbak memenuhi ruangan, si titi yang tengah tidur pulas akhirya terbangun,,
karena indra penciumannya terganggu dengan bau yang tidak sedap.
”huuuweeeeeee….weehueee” tangis titi pecah.. titi mewek sambil garuk-garuk
pantat yang merupakan kebiasaanya tiap kali ia menangis.
“cup..cupp nak..” babe menenangkan
titi agar tangisannya reda. Namun, karena wajah babe ditutupi oleh masker
pemutih wajah, dan dimata titi wajah babe tampak seperti monster, bukannya
reda, tangis titi semakin menjadi-jadi disertai gas amoniak yang keluar dari
pantat titi… “brrroooottttttt”.. Suasana rumah pada siang itu tampak kacau
balau dengan tangisan titi disertai aroma yang tidak sedap memenuhi setiap
sudut rumah keluarga pa.
Hal ini membuat emak pusing tujuh
keliling karena bau jengkolnya dikalahkan dengan bau kentut si titi. Lalu emak
mengambil ancang-ancang. Emak menarik nafas dalam-dalam seperti orang yang akan
melahirkan. Lalu, menghembuskannya perlahan. Kemudian menariknya lagi.. daannn…
“MIIIIIIIIIKKKKMIKKKKK!!!!!!” teriak
emak dengan nada delapan oktaf, resonansi suara yang sangat besar membuat kaca
jendela menjadi bergetar,burung-burung
yang awalnya sedang asyik hinggap diranting pohon tanpa babibu segera terbang
ke angkasa. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dimana keberadaan
mikmik. Berikutnya, keadaan menjadi
hening seketika. Tangis titi berhenti,, bau gas amoniak si titi pun ikut
lenyap. Ngik-ngok.
Titi memandang emak dengan mulut
menganga, begitu juga babe. Sedangkan ngunngun tetap asyik dengan gedebong
pisangnya seolah tidak terjadi apa-apa. Tiba-tiba munculah sesosok yang tak
jelas wajahnya muncul dari dalam kamar…
“ Emak manggil mikmik yah?” tanya
mikmik menyundulkan kepalanya dari balik pintu kamar.
“kyyyaaaaa..aaaaa,” teriak
emak,babe,titi serentak.. emak jantungan, babe kejang-kejang, titi mencret
ditempat.
“loh..?” mikmik menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal. ia bingung melihat reaksi tiga orang tersebut.
Setelah sadar, babe mendekati mikmik.
“ternyata kamu disini. Ich ini kenapa
gag ada alis? Trus bibirnya kok lebar gini?” tanya babe seolah menilai hasil eksperimen make up ala mikmik yang lebih mirip
seperti riasan ondel-ondel.
“soalnya riasan seperti ini langka,
jarang yang make. Kalo mikmik udah besar, mikmik mau pake riasan ini, biar
cowok-cowok ganteng naksir mikmik,” tutur mikmik polos. Babe hanya mengangguk-ngangguk
mendengar tuturan anaknya. “kalau begitu,kamu harus lebih giat belajar make
upnya biar nanti dapet cowok ganteng,” babe menasihati anaknya yang baru
berusia empat tahun itu.
Sementara itu emak dan titi masih
dalam keadaan yang sama.
***
# saat makan malam
Seperti biasa menu jengkol adalah
andalan utama keluarga pa. emak yang jago banget masak jengkol memasak varian
menu seputar jengkol malam ini. Ada sup jengkol, sumur jengkol, jengkol goreng,
jengkol crispy,pergedel jengkol,dan
jengkol-jengkolan.. minumannya apalagi kalau bukan jus jengkol.
Walaupun badannya kurus Ngunngun nafsu
makannya sangat besar. Dengan sekali lahap Ngunngun bisa memasukan lima jengkol
sekaligus. Sedangkan titi hanya memakan bubur jengkol buatan emak. Walaupun
tengah hamil tua, emak sama sekali tidak terganggu dalam menjalankan peranannya
sebagai ibu rumah tangga.
Menu malam ini adalah menu yang sangat
dibenci oleh Mikmik. Karena Mikmik anti dengan jengkol. Mikmik lebih memilih
makan nasi putih saja dibanding harus memakan jengkol yang jelas-jelas akan
membuat mulutnya bau. Sedangkan babe sibuk melingkari kolom-kolom pada berita
lamaran kerja disurat kabar.
dua minggu lalu, babe terkena PHK
ditempatnya bekerja. Hal ini membuat babe pusing, karena sebentar lagi janin
yang dikandung oleh emak bakalan brojol. Dan itu akan membutuhkan uang yang
tidak sedikit untuk biaya persalinan.
“udah ada yang cocok belom be?” tanya
emak sembari menyandukan nasi kepiring babe. Babe menggelengkan kepala pertanda
ia belum menemukan pekerjaan yang cocok. “ya udah, sabar aje dulu be, nanti
juga mungkin dapet, lagian emak kan juga bisa ngasilin duit dari usaha jaitan
emak,” emak mencoba menghibur babe yang wajahnya sudah ditekuk.
“aduh..du..duhh.. perut emak napa
yah..kok mules-mules gini”, emak tiba-tiba mengerang.. “eh,,ehhhh buset dah.. ni bayi pake
nendang-nendang segala.. ehh..ehh lohh..eh.. bee…beee…. Anak kita mau lahir
niihhh….” Emak loncat-loncat kegirangan begitu tau bayinya akan lahir. Babe
yang juga merasakan euforia kegirangan si emak ikut loncat-loncat kegirangan.
Sedangkan tiga orang anak yang tengah duduk dimeja makan hanya diam melihat
tingkah emak dan babenya yang rada aneh..
***
“ayoo tarik bu,, ia lebih kuat lagi,”
ucap seorang Bidan yang tengah memberi aba-aba pada emak. Emak berusaha menarik
nafas sekuad-kuadnya sesuai dengan intruksi bu bidan.
“hhhuuuuhh..haaahhh…hhhuuuhhh….haaahhhh,”
“iaaa sedikit lagi, ayo ..iaa sedikit
lagi,” bu bidan keringat dingin.
“emak,,emak,,go emak,,go emak..emak
pasti bisa..” Ngunngun dan Mikmik turut menyemangati emak seraya membawa
pom-pom cheersleader. Titi juga tidak mau kalah, ia juga ikut membawa pompom
walaupun titi dalam gendongan Babe yang juga keringat dingin seperti bu bidan.
Hanya saja titi tidak ikut menyumbangkan suaranya karena mulutnya dibekap
dengan empeng.
“oooweeekk,oooweekkk…,” terdengar
suara tangisan bayi yang baru lahir.
Akhirnya emak berhasil melahirkan seorang bayi yang gag ada
lucu-lucunya.
“ibu,, selamat ya bayinya lahir.” Bu
bidan memberi selamat pada emak sambil memperlihtkan bayi yang masih merah itu.
Saat melihat wajah bayinya. Emak agak terkejut karena bayinya udah bisa melek
sambil memamerkan senyumnya yang lebar, seolah berkata “emak aku udah lahir,”
lalu si bayi membuat huruf V dari tangannya seperti lambang peace.
***
Dua hari kemudian, emak sudah
diperbolehkan pulang. Emak terus saja menggendong bayi yang sampai saat ini
belum diberi nama.
“nyak,enaknya ini bayi namanya siapa
yah?’’ tanya emak pada enyaknya. Sejak dua hari yang lalu nenek Tuntin dan
Kakek Asin datang dari kampung untuk melihat cucu mereka. Rencananya mereka
akan menginap disini sekitar dua mingguan.
“hmmm.. gimana kalo namanya
Vivis?pan Kata elu waktu baru lahir dia
udah bisa buat lambang peace.. brarti anak lu bakal cinta damai..” jelas nenek
Tuntin yang gag ada hubungannya sama sekali.
Emak menangguk. Emak menyetujui
pendapat dari nenek Tuntin,tanpa meminta persetujuan dari sang suami ataupun
anak-anaknya. Malam itu telah diputuskan bahwa si bayi bernama “Vivis”
*** END***
Maaf kalo ceritanya gaje. Ini
terinspirasi dari keluarga pa.. no bashing. Kalo ada karakter ataupun nama yang
gag disukain mohon maaf. Cz cerita ini Cuma buat lucu-lucuan aja. Nih cerita
spesial ku buat untuk keluarga pa tersayang.hehehe. I love pa's family :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentar ^^