Selasa, 26 Juni 2012

Cerpen - story of pa's family-

*basa – basi author: wahh gag terasa kalo aku udah lulus SMA. Rasanya cepat sekali waktu berlalu.. hmm aku pasti bakal kangen sama semua masa SMA-ku. Terutama keluarga ‘Pa’ lucu juga kalo inget tentang kegokilan keluraga pa kalo lagi dikelas.. ada si omiik yg kalo ngomong suka ngeluarin camennya dia XD dan masih banyak lagi ceriita seru dari keluarga Pa.. BTW, karena keluarga Pa aku jadi dapet ide untuk buat cerpen tentang keluarga pa.. hahaha :D ini nih ceritanya =>>
Story of pa’s family…
Alkisah disebuah negeri antah berantah. Hiduplah sebuah keluarga yang eksentrik.. nama keluaraga itu adalah “pa” yang terdiri dari seorang babe dan dua emak.. emak pertama mempunyai empat orang anak.. jadi emak pertama dilakoni oleh “febby hartesa widya sari”.. sedangkan si babe dilakoni oleh rina Dewi.. sedangkan emak kedua yang lebih sering dipanggil emak tiri dilakoni oleh Triani Oktavia….
 Nah, si babe ini menikah dengan emak lalu mereka menghasilkan empat orang anak manusia.. anak pertama dilakoni oleh Inna Manguntari. Anak kedua dilakoni oleh adhy permana. Anak ketiga dilakoni oleh asti. Terakhir anak keempat dilakoni oleh Vista..  namun, karena sang babe yang merasa kurang puas dengan satu istri, akhirnya ia memutuskan untuk menambah istri lagi.. tapi karena istri kedua tidak dapat menghasilkan keturunan, sehingga istri kedua mengangkat seorang anak yang dikenal dengan sebutan anak angkat, dilakoni oleh navitry indah. eitss hampir aja kelupaan. Dikeluarga pa ada nenek sama kakeknya juga loh. Nenek dilakoni oleh ayu sintya sedangkan kakek dilakoni oleh tina.
Hubungan antara emak dengan emak tiri tidak cukup baik, begitu juga denga anak-anaknya. Mungkin itu karena para emak harus berbagi suami (??)
Okeeh disini aku bakal buat cerita tentang keluarga pa.. tapi,kenalan dulu ya sama nama-nama mereka:
Babe=> Dedew
Emak=>Biewon
Emak tiri=> Mangming
Anak pertama=> Ngunngun
Anak kedua=> Mikmik
Anak ketiga=> Titi
Anak keempat=> Vivis
Anak tiri=> Dadah..
                Kakek=> Asin
                Nenek=> Tintun

#part: 1#
-KELAHIRAN VIVIS-
Emak tengah mengusap perutnya yang tengah hamil tua. Disampingnya sang babe dengan setia menemani emak.. sedangkan ngunngun sibuk bermain dihalaman rumah dengan gedebong pisang miliknya.. sementara anak paling bontot yang bernama titi asyik tertidur pulas diatas kasur lipatnya yang sudah bulukan.
Emak celingak-celinguk mencari salah satu anaknya yang dari tadi tidak tampak batang hidungnya. “be.. ada liat mikmik gag?? Emak dari tadi enggak liat tu bocah??” tanya emak pada babe. Sementara yang ditanya hanya geleng-geleng kepala. “Hufh”.. emak mendengus dengan aroma jengkol yang keluar dari mulutnya..
Mencium bau jengkol yang baunya semerbak memenuhi ruangan, si titi yang tengah tidur pulas akhirya terbangun,, karena indra penciumannya terganggu dengan bau yang tidak sedap. ”huuuweeeeeee….weehueee” tangis titi pecah.. titi mewek sambil garuk-garuk pantat yang merupakan kebiasaanya tiap kali ia menangis.
“cup..cupp nak..” babe menenangkan titi agar tangisannya reda. Namun, karena wajah babe ditutupi oleh masker pemutih wajah, dan dimata titi wajah babe tampak seperti monster, bukannya reda, tangis titi semakin menjadi-jadi disertai gas amoniak yang keluar dari pantat titi… “brrroooottttttt”.. Suasana rumah pada siang itu tampak kacau balau dengan tangisan titi disertai aroma yang tidak sedap memenuhi setiap sudut rumah keluarga pa.
Hal ini membuat emak pusing tujuh keliling karena bau jengkolnya dikalahkan dengan bau kentut si titi. Lalu emak mengambil ancang-ancang. Emak menarik nafas dalam-dalam seperti orang yang akan melahirkan. Lalu, menghembuskannya perlahan. Kemudian menariknya lagi.. daannn…
“MIIIIIIIIIKKKKMIKKKKK!!!!!!” teriak emak dengan nada delapan oktaf, resonansi suara yang sangat besar membuat kaca jendela menjadi  bergetar,burung-burung yang awalnya sedang asyik hinggap diranting pohon tanpa babibu segera terbang ke angkasa. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dimana keberadaan mikmik.  Berikutnya, keadaan menjadi hening seketika. Tangis titi berhenti,, bau gas amoniak si titi pun ikut lenyap. Ngik-ngok.
Titi memandang emak dengan mulut menganga, begitu juga babe. Sedangkan ngunngun tetap asyik dengan gedebong pisangnya seolah tidak terjadi apa-apa. Tiba-tiba munculah sesosok yang tak jelas wajahnya muncul dari dalam kamar…
“ Emak manggil mikmik yah?” tanya mikmik menyundulkan kepalanya dari balik pintu kamar.
“kyyyaaaaa..aaaaa,” teriak emak,babe,titi serentak.. emak jantungan, babe kejang-kejang, titi mencret ditempat.
“loh..?” mikmik menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. ia bingung melihat reaksi tiga orang tersebut.
Setelah sadar, babe mendekati mikmik.
“ternyata kamu disini. Ich ini kenapa gag ada alis? Trus bibirnya kok lebar gini?” tanya babe seolah menilai hasil  eksperimen make up ala mikmik yang lebih mirip seperti riasan ondel-ondel.
“soalnya riasan seperti ini langka, jarang yang make. Kalo mikmik udah besar, mikmik mau pake riasan ini, biar cowok-cowok ganteng naksir mikmik,” tutur mikmik polos. Babe hanya mengangguk-ngangguk mendengar tuturan anaknya. “kalau begitu,kamu harus lebih giat belajar make upnya biar nanti dapet cowok ganteng,” babe menasihati anaknya yang baru berusia empat tahun itu.
Sementara itu emak dan titi masih dalam keadaan yang sama.
***
# saat makan malam
Seperti biasa menu jengkol adalah andalan utama keluarga pa. emak yang jago banget masak jengkol memasak varian menu seputar jengkol malam ini. Ada sup jengkol, sumur jengkol, jengkol goreng, jengkol crispy,pergedel jengkol,dan  jengkol-jengkolan.. minumannya apalagi kalau bukan jus jengkol.
Walaupun badannya kurus Ngunngun nafsu makannya sangat besar. Dengan sekali lahap Ngunngun bisa memasukan lima jengkol sekaligus. Sedangkan titi hanya memakan bubur jengkol buatan emak. Walaupun tengah hamil tua, emak sama sekali tidak terganggu dalam menjalankan peranannya sebagai ibu rumah tangga.
Menu malam ini adalah menu yang sangat dibenci oleh Mikmik. Karena Mikmik anti dengan jengkol. Mikmik lebih memilih makan nasi putih saja dibanding harus memakan jengkol yang jelas-jelas akan membuat mulutnya bau. Sedangkan babe sibuk melingkari kolom-kolom pada berita lamaran kerja disurat kabar.
dua minggu lalu, babe terkena PHK ditempatnya bekerja. Hal ini membuat babe pusing, karena sebentar lagi janin yang dikandung oleh emak bakalan brojol. Dan itu akan membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk biaya persalinan.
“udah ada yang cocok belom be?” tanya emak sembari menyandukan nasi kepiring babe. Babe menggelengkan kepala pertanda ia belum menemukan pekerjaan yang cocok. “ya udah, sabar aje dulu be, nanti juga mungkin dapet, lagian emak kan juga bisa ngasilin duit dari usaha jaitan emak,” emak mencoba menghibur babe yang wajahnya sudah ditekuk.
“aduh..du..duhh.. perut emak napa yah..kok mules-mules gini”, emak tiba-tiba mengerang..  “eh,,ehhhh buset dah.. ni bayi pake nendang-nendang segala.. ehh..ehh lohh..eh.. bee…beee…. Anak kita mau lahir niihhh….” Emak loncat-loncat kegirangan begitu tau bayinya akan lahir. Babe yang juga merasakan euforia kegirangan si emak ikut loncat-loncat kegirangan. Sedangkan tiga orang anak yang tengah duduk dimeja makan hanya diam melihat tingkah emak dan babenya yang rada aneh..
***
“ayoo tarik bu,, ia lebih kuat lagi,” ucap seorang Bidan yang tengah memberi aba-aba pada emak. Emak berusaha menarik nafas sekuad-kuadnya sesuai dengan intruksi bu bidan. “hhhuuuuhh..haaahhh…hhhuuuhhh….haaahhhh,”
“iaaa sedikit lagi, ayo ..iaa sedikit lagi,” bu bidan keringat dingin.
“emak,,emak,,go emak,,go emak..emak pasti bisa..” Ngunngun dan Mikmik turut menyemangati emak seraya membawa pom-pom cheersleader. Titi juga tidak mau kalah, ia juga ikut membawa pompom walaupun titi dalam gendongan Babe yang juga keringat dingin seperti bu bidan. Hanya saja titi tidak ikut menyumbangkan suaranya karena mulutnya dibekap dengan empeng.
“oooweeekk,oooweekkk…,” terdengar suara tangisan bayi yang baru lahir.  Akhirnya emak berhasil melahirkan seorang bayi yang gag ada lucu-lucunya.
“ibu,, selamat ya bayinya lahir.” Bu bidan memberi selamat pada emak sambil memperlihtkan bayi yang masih merah itu. Saat melihat wajah bayinya. Emak agak terkejut karena bayinya udah bisa melek sambil memamerkan senyumnya yang lebar, seolah berkata “emak aku udah lahir,” lalu si bayi membuat huruf V dari tangannya seperti lambang peace.
***
Dua hari kemudian, emak sudah diperbolehkan pulang. Emak terus saja menggendong bayi yang sampai saat ini belum diberi nama.
“nyak,enaknya ini bayi namanya siapa yah?’’ tanya emak pada enyaknya. Sejak dua hari yang lalu nenek Tuntin dan Kakek Asin datang dari kampung untuk melihat cucu mereka. Rencananya mereka akan menginap disini sekitar dua mingguan.
“hmmm.. gimana kalo namanya Vivis?pan  Kata elu waktu baru lahir dia udah bisa buat lambang peace.. brarti anak lu bakal cinta damai..” jelas nenek Tuntin yang gag ada hubungannya sama sekali.
Emak menangguk. Emak menyetujui pendapat dari nenek Tuntin,tanpa meminta persetujuan dari sang suami ataupun anak-anaknya. Malam itu telah diputuskan bahwa si bayi bernama “Vivis”
*** END***
Maaf kalo ceritanya gaje. Ini terinspirasi dari keluarga pa.. no bashing. Kalo ada karakter ataupun nama yang gag disukain mohon maaf. Cz cerita ini Cuma buat lucu-lucuan aja. Nih cerita spesial ku buat untuk keluarga pa tersayang.hehehe. I love pa's family :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar ^^